Pesan Rahbar

Home » » Gila, Deena Abdul Azis, Puteri Kerajaan Saudi Paling Modis

Gila, Deena Abdul Azis, Puteri Kerajaan Saudi Paling Modis

Written By Unknown on Monday, 22 February 2016 | 12:47:00


SALAH satu anggota keluarga kerajaan Saudi Arabia yang lumayan beken di dunia Barat, khasnya di kalangan selebritas dan fashion dunia adalah Deena Al Juhani Abdul Azis. Puteri molek yang lama tinggal di New York dan London, ini menjadi bagian keluarga kerajaan Saudi Arabia, sejak didekati Pangeran Abdul Abdul Azis bin Nasser bin Abdul Azis Al Saud, tahun 1996 di London.

Tak lama kemudian mereka menikah dan kini dikarunia tiga orang anak: seorang puteri dan dua orang lelaki. Tak seperti kebanyakan perempuan Arab, Deena aktif berbisinis di dunia fashion dan mode. Dia membuka butik D’NA yang juga beken di Riyadh dan Doha, sejak 2006.

Untuk kepentingan bisnisnya, Deena berkongsi dengan busana (dari stocking sampai gaun) dengan beberapa produsen mode terkenal dunia: Maison Martin Margiela dan Veronique Branquinho. Butik D’NA tercatat sebagai ‘mulut mode’ independen di Timur Tengah dan di kancah internasional. Deena sendiri aktif menghadiri semua event fashion di Eropa dan Amerika, seperti tulis majalah mode Vogue dan koran terkenal Washington Post – Amerika Serikat dan Daily Mail - Inggris.

Tak cukup hanya bekerjasama dengan dua pemegang brand beken itu, Deena juga bekerjasama dengan Channel. Dia sering nampak di berada di representative boutique milik Channel, yang menyerupai hanggar untuk showspace di Dubai.

Dari penuturannya terkesan, dia berkongsi rapat dengan Channel dalam membangun salah satu sentra mode Timur Tengah di Negara Emirat Arab itu. Deena mengatakan, di showspace yang dibangun khas Timur Tengah itu, yang akan paling nampak adalah keluarga kerajaan Saudi Arabia. “Kita seolah-olah sedang membangun tenda raksasa di gurun. Bagi kami, terasa seperti rumah,” ujar Deena.

Di kalangan dunia mode Eropa dan Amerika, Deena dipanggil sebagai sebagai Puteri Deena yang cerdas dan penh semangat. Performanya selalu menarik perhatian fotografer, dan Deena membiarkan dirinya menjadi sasaran bidikan kamera. Bahkan, ketika fotografer yang biasa membidik para peragawati di jalanan.


PUTERI DEENA CUKUP PAKAI KERUDUNG DAN ABAYA, ITUPUN HANYA SESEKALI KETIKA ACARA RESMI KELUARGA KERAJAAN

Sejumlah kalangan mode, seperti Karl Lagerfeld, melihat Deena dengan mata tajam dan raut wajah khas Timur Tengah, sebagai sosok yang paling mudah beradaptasi sesuai keperluan artistik dan estetik. Karl berdecak, ketika wajah Deena di-make up dengan warna biru gelap dengan olesan gold, serta rambut divernis. “Ah.. Sangat badui,” gumam Lagerfeld, yang setiap menangani tata rias Deena, selalu membayangkan Dalida, penyanyi Italia yang sohor itu. Tapi, bola mata Deena, dia amsalkan seperti mata Brigitte Bardot dari Paris, yang beken sebagai bom sex pada tahun tujuh puluhan.

Dengan rambut potong pendek, Deena memang nampak menarik, terlihat tomboi, namun tak kehilangan feminitasnya. Pada malam pembukaan butik Channel di Dubai itu, hampir semua puteri keluarga kerajaan Saudi Arabia hadir, sebagian mengenakan abaya – yang menjadi pakaian khas mereka. Tapi, Deena tetap membiarkan dirinya tampil tanpa abaya dan jilbab – seperti biasa.

Puteri Deena, puteri Ameerah, dan lainnya dari keluarga kerajaan Saudi Arabia yang banyak berada di Eropa dan Amerika, hanya mengenakan kerudung dan abaya sekali-sekali saja pada acara resmi kerajaan. Selebihnya, mereka tinggalkan jilbab dan abaya di rumah mereka masing-masing.

Pada malam peresmian Channel di Dubai, September lalu, yang ditandai dengan pergelaran fashion cognoscenti global yang memukau dan bersimbah pujian di negara Teluk, itu Deena tampil penuh wibawa. Ia duduk di kursinya yang empuk, salah satu kursi cekung. Pesona personanya nampak menonjol. Dia memberi amsal, seolah kursinya yang empuk itu laksana hambal yang banyak diibaratkan sebagai hamparan rumput.

Deena mengatakan, ada begitu banyak perbedaan, antara dirinya dengan perempuan di Dubai, Kuwait, dan Bahrain, dan kota-kota yang berbeda di Arab Saudi. Bagi Deena, kehidupan di Timur Tengah itu berbeda dengan kehidupannya di seperti Washington - DC, New York City, dan Las Vegas!


PUTERI DEENA DENGAN PESONA PERSONANYA YANG MENGGABUNGKAN GAYA HIDUP AMERIKA SERIKAT DAN SAUDI ARABIA

Deena mengundang decak, ketika menghadiri suatu pesta pernikahan di Ryadh, pekan sebelumnya. Pesta pernikahan itu dihadiri sekitar 1.500 sampai 2.000 perempuan. Mereka hadir dengan pakaian khas Arab, yang disebut Deena mirip dengan busana rancangan George Cukor, yang menghiasi film-film di dekade 1930-an. Paling tidak, menurutnya, busana mereka, masih relatif sama modelnya dengan busana yang banyak dipakai ketika mereka datang ke pesta pernikahannya, hampir 10 tahun lalu.

Malam itu, Deena tampil dengan gaun khas a la Azzedine Alaia. Busana pesta yang menonjol, tetapi membuat dirinya tampak mempesona.

Puteri ekonom yang tinggal di dua sudut dunia yang berbeda: Amerika Serikat dan Saudi Arabia, dan lebih lama tinggal upper west New York City dan Santa Barbara, Deena membawa ‘angin baru’ dalam hal berbusana di kalangan perempuan keluarga kerajaan dan para petinggi Kerajaan Saudi Arabia. Khasnya di Riyadh. Deena sudah tertarik dengan dunia mode, karena sejak belia menjadi pembaca setia majalah Vogue Amerika. Deena mempunyai pemahaman mendalam tentang budaya Barat dan Timur.

Tentang cara berbusananya, dia tidak merasa ada hambatan. Suaminya, Pangeran Abdul Azis yang merupakan cucu salah satu Raja Saudi Arabia memberinya keleluasaan. Sang suami mengatakan kepadanya, "Komunitas Muslim tidak berbeda dengan masyarakat lainnya di dunia."


PUTERI DEENA DENGAN ANEKA MODEL BUSANA. DIA MEMANG PUTERI KERAJAAN SAUDI PALING BERGAYA

Ia menirukan suaminya dan mengatakan, "Perempuan muslim modern yang sangat fashionable, bergerak ke masa depan.” Berkat aksi busana dirinya dan sesama puteri Kerajaan Saudi Arabia lain, selama dekade terakhir, perempuan-perempuan Timur Tengah yang cerdas menjadi sangat modis, dan mereka mempunyai pengetahuan tentang tren fashion. Beragam busana dengan brand internasional yang beken di dunia, masuk ke pasar jetset Timur Tengah. “Itu sebabnya saya banyak menghabiskan waktu bekerja dengan desainer untuk memperkokoh landasan seleras para klien saya."

Deena merasa dirinya sebagai jembatan budaya Barat dan Timur Tengah dalam hal berbusana di kalangan perempuan Arab Saudi, kliennya. Satu-satunya penyesalan, katanya, adalah masih kuatnya perempuan Saudi mengesankan dirinya di sisi dunia yang tidak terlihat. Ketika mereka harus mengenakan abaya, kerudung, bahkan cadar. "Aku satu-satunya orang melihat! Aku tidak malu. Aku senang bisa mengklarifikasi hal-hal semacam ini," katanya sambil senyum.

Putri Deena mempunyai pandangan yang jelas arah hidup hendak dijangkaunya. Mode adalah misinya dalam hidup, dan majalah Vogue Amerika, seolah menjadi kitab sucinya yang kedua. Deena bercerita, sikapnya itu sempat membuat suaminya, Abdul Azis terbahak, kala bercengkerama di vintage Courreges halaman rumahnya di Riyadh.

Perempuan yang dijuluki sebagai “Puteri Saudi Arabia paling bergaya,” ini mengatakan, dia terinspirasi membuka butik, setelah mengunjungi konferensi The Herald Tribune yang mewah di Dubai, 2005. Pulang dari konferensi itu dia memutuskan membuka butik. Maka berdirilah D’NA, dengan konsep unik dan khas.


PUTERI DEENA DENGAN DUA DARI TIGA ANAKNYA DI KEDIAMANNYA DI RIYADH

Butiknya bukan hanya sebagai tempat orang belanja busana khas nomor wahid, tetapi juga tempat yang memberi inspirasi dan mendidik setiap pelanggan dan kliennya tentang mode, busana, dan pergaulan internasional. Itu sebabnya, Deena tak merasa dirinya sebagai pengusaha, melainkan seorang yang antusias berbisnis dengan memberi inspirasi.

Tentang posisinya sebagai ibu, Deena mengaku, agak kuatir dengan ketiga anaknya. Karena itu, dia lebih banyak menetap di Riyadh, sehingga bisa mendidik langsung mereka. Perempuan yang biasa mengenakan T-shirt "Prada," sepatu "Miu Miu," tas "Hermes," rok "Proenza Schouler," itu senang memadu padan penampilannya dengan kalung "Lanvin" dan "Cartier."

Ia merawat rambutnya dengan menggunakan shampoo "Kerastase," rias wajah dengan "Peter Thomas Roth" dan "Armani" bronzers. Ia mengenakan lips gloss Jessica Simpson. Deena memproduksi parfum sendiri, dengan campuran aroma khas Arab Saudi yang lebih mahal. “Ini adalah minyak esensial yang digunakan dalam parfum yang paling mahal,” terangnya. Minyak ini bercampur dengan Fleur de Cassis yang diproduksi Frederic Malle.

Ia juga penonton film. Film favoritnya sepanjang masa adalag Breakfast at Tiffany, Auntie Mame, All About Eve, dan Eyes of Laura Mars. Ia juga menonton Fahrenheit 9/11 yang dinilainya bias, tapi pro demokrasi. “Film ini anti Bush, kritiknya terhadap Saudi Arabia bisa aku mengerti, walaupun saya tidak setuju,” tukas Deena.

Tentang penampilannya sehari-hari, dia tak terlalu patuh dengan aturan busana yang berlaku di lingkup keluarga kerajaan. Ia memaki kerudung dan abaya, hanya sekali-sekala. Dan, keluarga kerajaan tak menggubrisnya...

(JM-Fadhillah/Akar-Padi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: