Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno (Bung Karno) memang banyak memiliki cerita menarik dalam sepanjang karier dan kehidupan pribadinya, khususnya dengan kedekatannya dengan banyak wanita cantik. Sudah bukan rahasia lagi kalau Soekarno merupakan seorang pecinta wanita yang romantis dan wanita yang "kesengsem" dengan sosok serta auranya.
Salah satu kejadian yang sampai saat ini masih belum banyak diketahui oleh rakyat Indonesia adalah koneksi pria yang juga dijuluki sebagai "Putra Sang Fajar" dengan aktris seksi legendaris Hollywood, Marilyn Monroe. Cerita Bung Karno-Marilyn Monroe hingga saat ini menjadi isu seksi di kalangan pejabat elite AS. Betapa mereka mengagumi dan menyegani seorang sosok dari negara besar namun "antah berantah" ini.
Kisah ini berawal ketika Bung Karno pada akhir Mei 1956 mengadakan kunjungan kenegaraan selama 3 minggu ke Amerika Serikat. Presiden Soekarno mengunjungi semua tempat menarik dari pantai timur hingga pantai barat Amerika Serikat. Tentu saja tak ketinggalan mengunjungi Hollywood. Dan, seperti biasanya, bukan Bung Karno namanya kalau tidak mampu menyedot atensi banyak media disana.
Nah, saat di Hollywood tersebut Presiden Soekarno tidak bisa menyembunyikan keinginannya untuk bertemu dengan salah satu bintang pujaannya Norma Jean Baker yang beken dengan nama Marilyn Monroe! Apalagi saat itu Monroe sedang berada di puncak karirnya sebagai aktris.
Pertemuan Bung Karno dengan Marilyn Monroe bisa terwujud karena jasa Joshua Logan, sutradara film "Bus Stop" yang dibintangi Marilyn Monroe. Saat Bung Karno ke Holywood, ia sedang sibuk syuting bersama 200 krunya. Bung Karno pun menemui mereka semua. Kepada Logan, Bung Karno mengatakan bahwa ia ingin melihat Marilyn Monroe.
Pada malam harinya, Presiden Motion Picture Association of America (MPAA) Eric Allen Johnston mengadakan jamuan mewah untuk rombongan Presiden Soekarno di hotel mewah Beverly Hills Hotel. Di pesta ini sebenarnya Marilyn Monroe tidak diundang, namun Logan mengajaknya untuk datang. "Saya ingin kamu menemui sahabat saya nanti malam," kata Logan kepada Marilyn yang langsung diiyakan oleh sang aktris ini walau esok harinya ia berulang tahun ke-30 dan harus terbang ke New York malam itu juga.
Presiden Soekarno (kiri) bertemu Marilyn Monroe di sebuah pesta mewah di Beverly Hills, Mei 1956
Marilyn Monroe pun datang ke pesta mewah tersebut. Dia mengenakan gaun berwarna hitam gelap yang menutup seluruh bagian tubuhnya. Seketika kehadirannya membuat pesta menjadi hidup. Padahal dalam pesta tersebut juga hadir aktor-aktor beken seperti Gregory Peck, George Murphy (yang kelak menjadi Senator), dan Ronald Reagan (yang kelak menjadi Presiden Amerika Serikat). Sehingga Presiden Soekarno pun langsung menghampiri begitu mengetahui kehadiran Marilyn Monroe.
Selama 45 menit mereka bertemu dan berbincang-bincang akrab seolah 2 sahabat yang sudah lama tidak bertemu. Karuan saja para jurnalis dan fotografer Amerika dan Indonesia tidak menyia-nyiakan momen berharga tersebut.
Bung Karno dan Marilyn Monroe terlihat berbincang akrab dalam pesta di Beverly Hills, Mei 1956
Marilyn Monroe dengan berbasa-basi mengatakan bahwa ia menyesal tak diundang ke pesta tersebut. Presiden Soekarno langsung menimpalinya dengan rayuan diplomasi yang "maut", "Tujuan saya datang ke negara ini salah satunya adalah untuk menemui Anda". Belum cukup sampai disitu, Presiden Soekarno melontarkan pujian "Anda seorang yang sangat penting dan terkenal sekali di Indonesia".
Marilyn Monroe ketika tampil menghibur rombongan Presiden Soekarno dalam suatu acara lain
Yang sedikit "parah" dari peristiwa tersebut adalah Monroe yang belum begitu mengenal siapa itu Soekarno menyapa sang Presiden dengan sebutan "Prince Soekarno". Mungkin Monroe berpikir Presiden Soekarno adalah seorang pangeran Arab yang kaya raya sehingga jamuan pesta untuknya pun mewah.
Sebelum meninggalkan tempat pesta, Marilyn Monroe dan Presiden Soekarno berpose berdua cukup lama di depan kamera para jurnalis. Monroe juga sempat memberikan tanda tangan kepada beberapa anggota rombongan Presiden Soekarno.
Sejatinya tak banyak yang tahu isi pembicaraan Bung Karno dan Marilyn Monroe saat mereka bertemu dalam pesta tersebut. Namun, rumor apa yang terjadi setelah pertemuan itu sangat santer hingga kini.
Anthony Summers dalam Celebrity Secrets: Official Government Files on the Rich and Famous mengatakan tentang Monroe "Selama syuting Bus Stop, 1956, Marilyn bertemu dengan Presiden Indonesia, Achmad Soekarno..." lalu "Dia ingin memberitahu temannya Robert Slatzer bahwa ia dan Soekarno telah 'menghabiskan malam bersama'....".
Dalam buku karya Nick Redfern yang diklaim sumbernya berasal dari basis data milik FBI ini, Summers menyatakan bahwa apa yang terjadi pada pertemuan itu tidak ada berlalu atau luput diketahui oleh CIA (agen rahasia AS). Sebab "....dalam tahun-tahun itu, Indonesia dan Vietnam merupakan prioritas di Asia untuk selalu dipantau oleh Washington.
Pada tahun 1957 dan 1958 beredar sebuah rekaman yang menujukkan bahwa CIA jelas-jelas terlibat dengan segala upaya untuk menggulingkan Soekarno "...yang dipandang bertanggung jawab mengarahkan negaranya kepada komunisme". Tulisan dalam buku tersebut pun masih membeberkan beberapa hal lainnya yang mengejutkan.
Sebelum meninggalkan pesta, Marilyn Monroe berfoto cukup lama dengan Bung Karno
Salah satunya adalah ketika AS merasa perlu untuk "menjilat" Soekarno, CIA berkeinginan untuk menggunakan seks dalam wujud Marilyn Monoe "agar sang diktator merasa dihormati".
Joseph Smith, seorang mantan pejabat CIA yang berbasis di Asia dalam buku "Goddess: The Secret Lifes of Marilyn Monroe" mengatakan bahwa ada pertemuan lanjutan antara Soekarno dan Marilyn Monroe setelah pesta malam itu di Beverly Hills. "Ada upaya untuk membuat Soekarno terus bersama Monroe. Pada pertengahan tahun 1958, saya mendengar rencana untuk membawa mereka bersama ke ranjang", beber Joseph Smith.
Sosok Bung Karno memang selalu mempesona kaum wanita. Dalam foto ini terlihat Bung Karno berbincang akrab dengan aktris papan atas Hollywood Marilyn Monroe dan Elizabeth Taylor serta Jacqueline Kennedy (istri Presiden AS John F. Kennedy)
Mengenai kebenaran bukti-bukti kesaksian dalam pernyataan tersebut, sampai sekarang masih menjadi misteri. Hal tersebut tak berbeda dengan informasi bahwa Monroe merupakan salah satu wanita "peliharaan" CIA. Begitu juga denagn isu yang beredar dan kerap dipercaya oleh sebagian masyarakat disana bahwa Marilyn Monroe adalah salah satu istri sang Presiden tampan ini.
(Memobee/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email