Pesan Rahbar

Home » , » Johannes Leimena; Membumikan Spirit Kristiani Membangun Negeri

Johannes Leimena; Membumikan Spirit Kristiani Membangun Negeri

Written By Unknown on Friday 11 March 2016 | 02:39:00


Dr. Johannes Leimena merupakan satu-satunya tokoh politik yang menduduki jabatan Menteri Indonesia selama 21 tahun berturut-turut. Ia masuk dalam 18 Kabinet yang berbeda-beda selama menjadi Menteri, yaitu Kabinet Sjahrir II (1946) sampai Kabinet Dwikora II (1966). Di antaranya menjabat Menteri Kesehatan, Wakil Perdana Menteri, Wakil Menteri Pertama dan Menteri Sosial.

Selain itu, pria kelahiran Ambon, Maluku, 6 Maret 1905 itu juga menyandang pangkat Laksamana Madya di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) ketika menjadi anggota Komando Operasi Tertinggi (KOTI) dalam TRIKORA.

Keprihatinan Leimena atas minimnya kepedulian sosial umat Kristen terhadap nasib bangsa ketika itu, mendorong dirinya untuk aktif di “Gerakan Oikumene”. Jiwa Oikumene dan Nasionalis yang melekat padanya tak hanya mendorongnya terlibat pada tugas profesionalnya sebagai dokter tetapi juga terlibat dalam aktivitas politik. Sejak menjadi mahasiswa di STOVIA Surabaya tahun 1930, ia sudah aktif di kalangan nasional dan masuk organisasi Serikat Ambon. Pada tahun 1925, ia juga aktif dalam perkumpulan pemuda Jong Ambon sebagai Ketua Umum serta turut dalam persiapan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Setamat studinya di STOVIA Surabaya, ia melanjutkan pendidikan di Geneeskunde Hogeschool (GHS – Sekolah Tinggi Kedokteran) di Jakarta yang diselesaikan pada tahun 1939. Sejak itulah Leimena mendirikan sekaligus menjadi Ketua CSV (Christelijke Studenten Vereeniging) – yang merupakan cikal bakal berdirinya Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) pada tahun 1950.

Ia merupakan seorang yang menunjukkan nilai ke-Kristenan dan Kebangsaannya dalam perjuangan dan pengabdiannya di gerakan kemerdekaan Indonesia, sehingga ia dekat dan dicintai oleh Soekarno. Bahkan, menurut saksi sejarah, Ruslan Abdulgani (Cak Rus) mengatakan, Leimena ditunjuk tujuh kali sebagai pejabat Presiden oleh Soekarno dan Soekarno hedak mempersiapkan dia sebagai suksesor atau calon Presiden setelahnya.

Pada tahun 1950, Leimena terpilih sebagai Ketua Umum PARKINDO (Partai Kristen Indonesia). Berkat kegigihan berjuang dan pengabdiannya itulah yang mengantarkan ia sukses menjabat di pemerintahan selama berturut-turut.

patung Leimena di Ambon

Namun, ketika Orde Baru berkuasa, Leimena mengundurkan diri dari tugasnya sebagai menteri, tetapi ia masih dipercaya Presiden Soeharto sebagai anggota DPA (Dewan Pertimbangan Agung) hingga tahun 1973. Usai aktif di DPA, ia kembali melibatkan diri di lembaga-lembaga Kristen yang pernah ikut dibesarkannya, seperti Parkindo, DGI, UKI, STT, dan lain-lain. Ketika Parkindo berfusi dalam PDI (Partai Demokrasi Indonesia, kini PDI-Perjuangan), Leimena diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI, dan pernah juga menjadi Direktur Rumah Sakit DGI Cikini Jakarta Pusat.

Pada tanggal 29 Maret 1977, Leimena meninggal dunia di Jakarta. Sebagai penghargaan kepada jasa-jasanya, pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden No 52 TK/2010 pada tahun 2010, Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Dr. Johannes Leimena.

(Empat-Pilar-MPR/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: