Pesan Rahbar

Home » » Rivalitas Amerika – Soviet dan Asal Mula Istilah “Perang Dingin”

Rivalitas Amerika – Soviet dan Asal Mula Istilah “Perang Dingin”

Written By Unknown on Wednesday, 9 March 2016 | 12:53:00

ilustrasi (Foto: monitorday.com)

Setelah keberhasilan Sekutu mengalahkan Jerman Nazi pada perang dunia II, banyak kalangan mengira bahwa tiga kekuatan terbesar yang memenangi perang dunia – Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet – akan bekerja sama untuk menjaga perdamaian, karena mereka telah mengorbankan banyak hal untuk memenangkan perang ini. Pada Februari 1945, pemimpin dari ketiga negara tersebut yaitu Franklin D. Roosevelt, Winston Churcill dan Joseph Stalin mengadakan pertemuan di Yalta, yang lebih dikenal dengan Konferensi Yalta. Selain penyerahan oleh Nazi Jerman dan pembagian Jerman dan Berlin menjadi empat zona, hasil dari konferensi ini adalah persetujuan Uni Soviet untuk melaksanakan pemilu di Polandia, negara yang dibebaskan dari Jerman oleh Soviet.

Justru yang terjadi adalah munculnya ketegangan-ketegangan baru, dengan dua negara adidaya sebagai aktor utama. Perbedaan pilihan ideologi serta rivalitas ekonomi dan militer kedua negara tersebut telah banyak menyumbang kekacauan di berbagai belahan dunia dalam rentang waktu 44 tahun lamanya, sejak 1947 sampai 1991. Fase ini disebut dengan era “Perang Dingin”.

Uni Soviet bersama dengan negara-negara di Eropa Timur yang didudukinya, membentuk Blok Timur. Proses pemulihan pasca-perang di Eropa Barat difasilitasi oleh program Rencana Marshall Amerika Serikat, dan untuk menandinginya, Uni Soviet kemudian juga membentuk COMECON bersama sekutu Timurnya. Amerika Serikat membentuk aliansi militer NATO pada tahun 1949, sedangkan Uni Soviet juga membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1955.


Istilah Perang Dingin

Istilah “Perang Dingin” pertama kali digunakan untuk menggambarkan ketegangan geo-politik antara Blok Barat dengan Blok Timur oleh Bernard Baruch, seorang ekonom dan penasihat Presiden Amerika Serikat dalam pidatonya di South Carolina pada 16 April 1947. Dalam forum itu ia melontarkan kalimat “Let us not be deceived: we are today in the midst of a cold war.”

Kata perang dingin sendiri berasal dari essai yang berjudul “You and the Atomic Bomb” yang ditulis oleh seorang jurnalis Inggris bernama George Orwell. Essai ini membahas tentang ancaman dunia yang sedang dibayang-bayangi oleh perang nuklir. Essai tersebut diterbitkan oleh surat kabar Inggris, Tribune, pada tanggal 19 Oktober 1945.

Norman Friedman dalam bukunya yang berjudul “The Cold War”, perang dingin merupakan “Usaha barat untuk mencegah usaha Uni Soviet untuk menguasai perang dingin itu sendiri dan dunia.”

Terdapat keragaman pendapat diantara para sejarawan mengenai awal mula perang dingin. Ada yang berpendapat bahwa perang dingin dimulai sejak berakhirnya perang dunia kedua. Sedangkan versi lain menyebutkan bahwa perang dingin dimulai sejak berakhirnya perang dunia pertama, walaupun sebenarnya ketegangan antara Kekaisaran Rusia, negara-negara Eropa serta Amerika Serikat sudah ada sejak pertengahan abad ke 19.

(Empat-Pilar-MPR/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI