Pesan Rahbar

Home » » ISIS Ancam Bunuh Tokoh Sufi AS Hisyam Kabbani

ISIS Ancam Bunuh Tokoh Sufi AS Hisyam Kabbani

Written By Unknown on Sunday, 17 April 2016 | 21:48:00

Tokoh Sufi Muslim terkemuka, Syekh Hisyam Kabbani. (Foto: Naqsyabandi.com)

Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengancam menghabisi nyawa tiga imam (pemimpin agama Islam) di Amerika Serikat karena ketiganya mengatakan Islam dan Barat bisa hidup berdampingan.

Salah satu yang diancam akan dihabisi adalah Imam Muslim moderat yang juga dikenal sebagai tokoh sufi terkemuka di Amerika Serikat (AS), Syekh Hisyam Kabbani, 71.

Ancaman itu disampaikan oleh FBI yang mengacu pada majalah propaganda ISIS, Dabiq yang merilis daftar 10 tokoh Muslim di AS yang akan dibunuh. ISIS beranggapan, para imam itu jauh lebih buruk dibanding orang-orang munafik karena menuturkan Islam dapat berkembang di Amerika.

“Orang yang mengaku muslim tapi tidak mengamalkan perbuatan sesuai dengan ajaran Islam adalah kafir, bukan munafikin (hipokrit). Itu sebuah kesalahan sebutan. Setidaknya dia telah murtad atau keluar Islam,” kata Dabiq.

FBI kepada Free Press, Jumat 15 April 2016 mengaku sudah menyadari adanya ancaman itu. Selain para tokoh Muslim di AS, ISIS juga mengancam membunuh tujuh tokoh Muslim di Inggris, dua di Kanada dan satu di Australia.

Syekh Hisyam Kabbani dikenal sebagai tokoh Sufi Muslim yang telah terang-terangan melawan ekstremis Islam selama beberapa dekade. ”Kami menyadari informasi, tetapi di luar itu, kami tidak berkomentar untuk saat ini,” kata Jill Washburn, juru bicara Kantor FBI Detroit.

ISIS menuduh bahwa Hisyam Kabbani dan pemimpin Muslim lain seperti dia di Barat bukan Muslim sejati. Melalui publikasi online-nya, ISIS menuduh para daftar tokoh Muslim yang diancam itu sebagai tokoh “murtad”.

Kabbani dan tokoh Muslim AS termasuk lembaga mereka belum bisa dikofirmasi baik melalui telepon, e-mail, website maupun akun media sosial.

Lahir di Libanon, Kabbani pindah ke AS pada tahun 1991. Dia dikenal sebagai tokoh Sufi Muslim di seluruh dunia karena pandangannya tentang agama.

Dia telah menulis sekitar selusin buku tentang Islam. Dia sering melakukan perjalanan untuk berbicara dan menjadi kritikus ekstrimisme di antara beberapa komunitas Muslim Amerika di AS.

Setelah serangan 11 September, dia diundang oleh Presiden George W. Bush untuk menghadiri doa di Katedral Nasional pada 14 September. Dia telah membuka 23 masjid Sufi di AS dan Kanada.

(Naqsyabandi/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: