Pesan Rahbar

Home » » 1 Muharam, Imam Husein as Tiba di Qashr Bani Muqatil

1 Muharam, Imam Husein as Tiba di Qashr Bani Muqatil

Written By Unknown on Sunday, 29 May 2016 | 09:15:00


Pada tanggal 1 Muharam 61 Hq, sekelompok penduduk Kufah telah memasang kemah di Qashr Bani Muqatil, tempat persinggahan Imam Husein as saat berjalan dari Mekah ke Irak. Ketika sampai di sana, beliau lalu bertanya kepada mereka, "Apakah kalian siap membantu kami?" Sebagian menjawab, "Hati kami tidak rela untuk mati." Sebagian yang lain menjawab, "Kami memiliki banyak istri dan anak. Kami banyak menerima titipan harta masyarakat dan kami tidak bisa yakin terhadap nasib perang ini. Oleh karena itu, kami tidak siap membantumu."

Imam Husein as memerintahkan para pemuda untuk mengambil air dan bergerak di malam hari. Beliau tertidur sejenak di atas kuda tunggangan. Setelah terbangun, beliau berkali-kali mengulangi ucapan "inna lillah wa inna ilaihi raji'un".

Ali Akbar maju ke depan dan menanyakan alasan beliau mengucapkan kalimat itu.

Imam Husein as menjawab, "Seorang penunggang kuda hadir di hadapanku seraya berkata, "Kaum ini bergerak di malam hari, sedangkan kematian sedang menunggu mereka."

Ali Akbar bertanya, "Ayahku! Bukankah kita berada dalam kebenaran?"

"Demi Allah! Kita berada dalam kebenaran," jawab Imam Husein menimpali.

"Jika begitu, kita tidak akan pernah takut terhadap kematian," jawab Ali Akbar tegas.

"Semoga Allah menganugerahkan kebaikan kepadamu," jawab Imam Husein as.

Imam berkata kepada Ubaidullah Ju'fi di persinggahan ini, "Jika engkau enggan membantu kami, maka janganlah masuk ke dalam golongan yang memerangi kami. Demi Allah! Barang siapa mendengar jeritan kami dan enggan menolong kami, maka Allah akan melemparkannya ke dalam neraka dengan muka di bawah."


Kaum Muslimin Mengusai Mesir

Tanggal 1 Muharam tahun 19 Hijriah, pasukan muslimin berhasil menguasai Mesir dan mengusir penjajah kekaisaran Roma dari kawasan itu. Perjuangan kaum muslimin itu bisa berhasil karena mendapatkan dukungan meluas dari rakyat yang sudah sangat tertekan akibat represi Kerajaan Roma. Setelah berhasil jatuh ke tangan para pejuang Islam, Mesir berubah menjadi kawasan Islami dan hampir seluruh rakyatnya memeluk agama Islam.


Shahibul Maalim Wafat

Tanggal 1 Muharam 1011 Hijriah, Syaikh Hasan bin Zainul Abidin yang lebih dikenal dengan nama Shahibul Maalim, seorang ulama besar Islam meninggal dunia. Ia dilahirkan di Jabal Amil, sebuah kawasan di selatan Lebanon pada tahun 959 Hijriah. Ia adalah putera Syahid Tsani, seorang marja besar dunia Islam zaman itu.

Sejak usia kanak-kanak, Syaikh Hasan telah mempelajari ilmu-ilmu keislaman. Kemudian, berkat bakatnya yang sangat hebat di dunia keilmuan, Syaikh Hasan dengan segera menjadi ulama terpandang dunia Islam. Di antara buku-buku yang menjadi karya tulisannya semasa hidup adalah sebuah kitab berjudul "Ma'alimud-Din wa Maladzul-Mujtahidin".


Masjidul Haram Dikuasai Kelompok Bersenjata

Tanggal 1 Muharam tahun 1400 Hijriah, sekitar 300 orang bersenjata menguasai Masjidul Haram sebagai simbol perlawanan mereka terhadap Keluarga Kerajaan Saudi yang berkuasa. Aksi bersenjata ini dipimpin oleh Jahiman al-Utaiba.

Penguasaan atas Masjidul Haram ini berlangsung selama dua minggu. Akhirnya, setelah mendapatkan bantuan dari tentara Perancis, dengan menggunakan berbagai senjata berat, tentara Arab Saudi berhasil mengusir pasukan al-Otaiba dan menguasai kembali Masjidul Haram.

Selama bentrokan berlangsung, Masjidul Haram bersimbah darah akibat terbunuhnya 244 orang dari kedua belah pihak. Satu bulan setengah kemudian, 36 sisa pasukan al-Utaiba berhasil ditangkap dan dihukum mati sehingga pemberontakan tersebut betul-betul padam.

(IRIB-Indonesia/Syiah-Jakfariyah/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: