“Hari ini, tafsir Al-Quran sangat penting. Amat sayang sekali, hauzah ilmiah kita melupakan masalah ini.”
Begitu hal ini disampaikan oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Muhsin Qara’ati pada saat tampil sebagai pembicara pada seminar sehari para guru tafsir Hauzah Ilmiah Qom kemarin. Seminar ini diselenggarakan di Darul Quran Allamah Tabatabaei, Qom, Republik Islam Iran.
Qara’ati menyayangkan mengapa hauzah ilmiah belum memberikan porsi yang cukup untuk kuliah tafsir Al-Quran sebagaimana porsi SKS untuk mata kuliah Al-Rasa’il, Al-Kifayah, dan Al-Makasib.
“Jangan sampai kuliah ijtihad di hauzah ilmiah kita lebih penting daripada kuliah tafsir Al-Quran, karena Al-Quran adalah segala sesuatu bagi kita,” ungkap Qara’ati.
Hujjatul Islam Qara’ati lebih lanjut menekankan, mimbar-mimbar kita harus lebih mengulas kupasan tafsir Al-Quran sehingga kitab ini terselamatkan dari keterasingan.
Qara’ati juga mengkritisi kondisi libur hauzah ilmiah yang masih terlalu banyak. “Kita harus memanfaatkan kesempatan di sepanjang tahun untuk menimba ilmu pengetahuan,” tukasnya.
Hujjatul Islam Qara’ati berpesan supaya para santri juga memperhatikan kebutuhan-kebutuhan spiritual kaum muda. Seluruh kebutuhan ini bisa ditangani oleh Al-Quran.
“Secara garis besar, Al-Quran harus menjadi barometer kita dalam setiap aktifitas kebudayaan dan tablig sehingga kandungan Qurani meresap ke dalam tubuh masyarakat kita,” ungkapnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email