“Tingkat kualitas lomba-lomba di Iran sangat lebih bagus dibandingkan dengan lomba-lomba yang digelar di negara-negara eropa.”
Itulah pengakuan Sayyid Abbas Ali, duta Jerman, untuk Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional Tehran XXXIII kepada wartawan Shabestan hari ini.
Dalam wawancara dengan wartawan khusus Shabestan untuk MTQ Tehran ini, Abbas mengaku telah memulai aktifitas Qurani dari sejak berusia 4 tahun, dan mulai melanjutkan aktifitas ini secara profesional ketika telah menginjak usia 12 tahun. “Saya memang tidak hafal seluruh ayat Al-Quran. Akan tetapi, saya berhasil menghafal ayat-ayat yang berhubungan dengan akidah dan hukum Islam,” ujarnya mengaku.
Abbas telah banyak mengikuti lomba-lomba bergengsi di seluruh dunia, termasuk lomba Al-Quran tahun ini yang telah digelar di Jerman beberapa waktu lalu. Akan tetapi, ia mengaku sangat terkesan dengan lomba yang diselenggarakan Iran, dan lomba ini tampil lebih bermutu dibandingkan dengan lomba-lomba Al-Quran di Eropa.
“Banyak peserta dari berbagai negara saling berpartisipasi, dan tujuan mereka hanyalah satu: Al-Quran. Tujuan ini tentu bisa menciptakan persatuan di kalangan Muslimin dunia,” ujar Abbas.
Abbas mengaku tidak pernah mempercayai berita-berita tentang yang diekspos oleh media-media Barat. “Sekarang, dengan mengikuti lomba ini, kebohongan berita-berita ini telah terbukti jelas bagi saya,” ujarnya.
Abbas menegaskan, “Kemenangan Revolusi Islam Iran pada tahun 1979 telah menjadi model bagi seluruh Muslimin dunia. Untuk itu, wakyat Iran harus memelihara nilai-nilai revolusi mereka supaya nilai-nilai ini tidak musnah.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email