Kepala Organisasi Haji dan Ziarah Iran Saeed Ohadi (Foto: Tasnim)
Kepala Organisasi Haji dan Ziarah Iran mengatakan Republik Islam tidak akan mengirim jamaah hajinya tahun ini kecuali bila Arab Saudi memberikan jaminan keamanan bagi peziarah Iran.
“Pengiriman peziarah Iran untuk Haji [tahun ini] tergantung pada pihak Saudi apakah menerima persyaratan Iran dan memberikan jaminan keamanan bagi para peziarah Iran,” kata Saeed Ohadi dalam sebuah wawancara telepon dengan IRIB, Kamis (26/5/16).
Pejabat itu membuat pernyataan tersebut setelah delegasi Iran atas undangan resmi Menter Haji dan Umrah Saudi yang baru Mohammad Saleh bin Taher Benten membahas aturan haji tahun ini pasca insiden himpitan mematikan di Mina yang menewaskan ratusan peziarah pada September lalu.
Menjelang kunjungannya, Iran menyampaikan surat tuntutan yang sah serta persyaratan yang bertujuan untuk memastikan keamanan bagi warga negara Iran ke Saudi, kata Ohadi.
Dia menambahkan bahwa Arab Saudi harus disalahkan akibat tertundanya kesepakatan peraturan haji tahun ini selama lima bulan.
Ditanya tentang pelayanan konsuler untuk peziarah Iran, Ohadi mengatakan, “Kami telah mengajukan proposal sendiri dan meminta bahwa para pejabat Haji Saudi dan Kementerian Luar Negeri negara itu melakukan persiapan dalam hal ini.”
“Tidakadanya kesepakatan dengan Arab Saudi menjadi alasan utama di balik berkepanjangan pembicaraan,” Ohadi menekankan, mengungkapkan harapan bahwa Riyadh akan sampai pada suatu kesimpulan akhir Kamis (26/5/16).
“Kami telah menekankan dalam pertemuan itu bahwa ini adalah kesempatan terakhir bagi Haji [tahun ini],” pejabat Iran menyimpulkan.
Seorang peziarah Muslim berjalan ditengah jenazah di lokasi insiden di Mina, di Arab Saudi, selama haji tahunan pada tanggal 24 September 2015. (Foto: AP)
Sebelumnya pada hari itu, Hussein Sharif, wakil Kementerian Haji Saudi, kepada wartawan setelah sesi pembicaraan dengan delegasi dari Teheran mengatakan bahwa kedua pihak membahas “pengaturan, serta organisasi dan layanan” bagi para peziarah.
Dia mengatakan kesepakatan telah dicapai untuk “menggunakan visa elektronik yang dapat dicetak” oleh peziarah Iran karena misi diplomatik Saudi tetap tutup di Iran.
Ratusan orang tewas dalam insiden mematikan di Mina pada tanggal 24 September tahun 2015 saat dua massa besar peziarah berkumpul di persimpangan jalan saat ritual lempar jumrah di Jamarat.
Arab Saudi mengklaim hampir 770 orang tewas dalam insiden itu, namun pejabat Organisasi Haji dan Ziarah Iran mengatakan sekitar 4.700 orang, termasuk lebih dari 460 peziarah Iran meninggal.
Catatan AP mengatakan lebih dari 2.400 jamaah tewas dalam insiden itu. []
(Tasnim/AP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email