Kegiatan-kegiatan di kampus dan kajian-kajian di Hauzah tidaklah cukup untuk memberikan gambaran dalam pembangunan, hal yang menjadi tantangan besar dalam membentuk sebuah teori pembangunan ialah keadilan.
Shabestan News Agency melaporkan bahwa Kemarin, sebuah acara konferensi ke-5 dengan tema “pola kemajuan Islam Iran” yang dihadiri sejumlah pemikir dan cendikiawan Hauzah dan Universitas ini yang digelar di Perpustakaan Nasional.
Dalam konferensi ini, Kepala Pola Kemajuan Islam Iran Shadiq Waizh Zadeh menyatakan bahwa dalam 5 tahun terakhir ini rancangan dan pengembangan pola kemajuan Islam Iran sudah dimulai, mungkin terdapat obsesi yang tidak biasa dalam pengembangan setiap baris dari pola dasar dibebankan kepada para pemikir Negara, meskipun dalam hal ini orang-orang muda dan ahli juga turut membantu.
Konferensi ini adalah ajang yang tepat untuk melakukan upaya penditeksian penyakit yang menjangkit selama 5 tahun terakhir ini dan juga dapat melihat hal-hal yang menjadi penghambat dan selain itu juga dapat menyelesaikan permasalahan dan dapat menambah upaya kita, jelas Waizh Zadeh.
Kegiatan-kegiatan di kampus dan kajian-kajian di Hauzah tidaklah cukup untuk memberikan gambaran dalam pembangunan, tapi sebuah pola harus didasarkan kepada kedua studi tersebut, sebagai contoh pada pembahasan harapan dan misi pola ini maka hal ini berdasarkan hauzawi sedangkan jika menyangkut dalam pembahasan pengembangan dan pengelolaan pola kemajuan tersebut maka harus bersandar pada universitas, papar Waizh Zadeh.
Kesimpulannya, tantangan terbesar dalam sebuah teori kemajuan ialah keadilan dan selama teori keadilan Islam belum jelas maka masalah ini akan terus berlanjut.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email