Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dibentuk pasca Perang Dunia II memiliki beberapa asosiasi dan lembaga independen. Masing-masing dari lembaga dan asosiasi ini menangani bidang-bidang tertentu.
Semua lembaga dan asosiasi ini dibentuk di sepanjang kebutuhan yang diperlukan lantaran tuntutan-tuntatan baru yang muncul di dunia.
Salah satu lembaga yang beraktifitas di bawah payung PBB ini adalah UNIDO (United Nations Industrial Development Organization) yang bergerak di bidang pengembangan industri.
Lembaga ini baru dibentuk beberapa dasawarsa yang lalu. Alasan pembentukan lembaga ini adalah kehadiran negara-negara imperialis yang tampil sebagai pemenang dalam Perang Dunia II. Akan tetapi, perang ini malah menjadi embrio bagi kemerdekaan banyak negara di dunia. Sekalipun telah merdeka, negara-negara ini banyak menghadapi problem di bidang industri dan ekonomi. Untuk itu, PBB merasa harus merubah banyak kebijakan dan berkewajiban memberikan bantuan-bantuan industri kepada mereka. Tugas ini diemban oleh UNIDO.
Pada tahun 1982, UNIDO memiliki 151 negara anggota. Markas besar UNIDO terletak di Wina, ibukota Austria.
Dengan tujuan lebih mengembangkan komoditas ekspor, Iran ingin membangun kerja sama lebih luas dengan UNIDO. Menurut pengakuan Ali Ashghar Taufik, deputi pendidikan, riset, dan teknologi Kementerian Industri, Tambang, dan Perdagangan, banyak proyek seperti industri kulit dan za‘faran Iran sedang aktif bekerja sama dengan UNIDO dengan perantara badan-badan tertentu. Peningkatan saham pasar Iran di berbagai negara termasuk butir penting kerja sama Iran dengan lembaga internasional ini.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email