PANGERAN ARAB, AL-WALEED BIN TALAL (Foto: NET)
Hubungan Arab Saudi dengan Israel kian mesra saja. Setelah digosipkan ada hubungan kerjasama rahasia dua negara, kini Arab resmi bersekutu dengan Israel. Pangeran Arab, Al-Waleed bin Talal, telah sah menjadi duta besar (dubes) untuk Israel.
Kabar itu disampaikan al-Okaz, sebuah surat kabar harian Arab Saudi. Dituliskan, Pangeran Talal telah bertemu dengan pejabat Israel di Kementerian Luar Negeri dan menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menjadi duta besar kehormatan untuk Israel yang pertama dari Saudi.
Tzipi Hotovely, Wakil Menteri Luar Negeri Israel terang-terangan menyampaikan kegirangannya mendapat dukungan Sang Pangeran. "Kami sangat senang hari ini untuk melihat bahwa perubahan mentalitas orang-orang Arab dan negara-negara Arab yang tidak menganggap Israel sebagai musuh mereka lagi," ujar Hotovely.
"Kami harus bekerja dengan tekun untuk menghapus kenangan pahit masa lalu dan membantu negara- negara Arab untuk mengembangkan dan merangkul demokrasi," tambahnya.
Situs awdnews pada Jum'at (15/04) melaporkan bahwa pangeran Saudi itu mengekspresikan rasa bangganya terkait tugas menjadi duta besar kehormatan untuk Israel.
"Saya memang bangga menjadi duta besar Saudi pertama untuk negara yang indah ini. Israel adalah sebuah pulau stabilitas di salah satu daerah yang sangat bermasalah di dunia, dan saya bisa menunjukkan penghargaan saya terhadap etika luhur para pendiri Israel dalam membangun negara ini," ungkap bin Talal sebagaimana dikutip awdnews.
"Hari ini, kami meletakkan dasar untuk perdamaian Timur Tengah, di mana generasi berikutnya dapat hidup dalam harmoni yang indah dan toleransi beragama mutlak," katanya.
Usut punya usut, diduga Arab Saudi telah membeli sebuah bangunan mewah tiga lantai di David Flusser St 14, di sekitar Konsulat AS di Yerusalem dan Pangeran Arab Saudi akan mulai tugasnya setelah perjamuan resmi, mengundang Presiden Rivlin dan Perdana Menteri Netanyahu serta para anggota terkemuka di Knesset (parlemen) Israel.
Eratnya hubungan Arab-Israel sebenarnya tengah terjalin sejak bulan lalu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim hubungan pemerintahannya dengan negara-negara Arab saat ini menghangat secara dramatis. Netanyahu menyampaikan soal menghangatnya hubungan dengan negara-negara Arab tersebut dalam pertemuan partainya, Likud. Menurutnya, ancaman kelompok radikal ISIS dan juga Iran telah mengubah lanskap politik Timur Tengah. "Berbagai negara paham bahwa Israel bukan musuh dunia Arab," tutur Netanyahu seperti dilansir media Press TV, Rabu (16/3).
Menurut pemimpin negeri Yahudi itu, rezimnya merupakan mitra negara-negara Arab dalam apa yang disebutnya sebagai perjuangan bersama melawan unsur-unsur militan di wilayah tersebut. Sebelumnya pada Februari lalu, Menteri Urusan Militer Israel Moshe Ya'alon pernah menekankan soal terbukanya saluran antara rezim Israel dan negara-negara Arab.
Menteri Israel itu pun berjabat tangan di depan publik dengan pangeran Arab Saudi, Pangeran Turki bin Faisal al-Saud. Sebelumnya, Ya'alon mengatakan dirinya tak bisa berjabat tangan dengan pejabat-pejabat Arab di tempat publik dikarenakan sensitifnya realitas politik.
Menurut Ya'alon, Israel punya hubungan rahasia dengan negara-negara Arab, meskipun negara-negara itu mengklaim akan menormalisasi hubungan dengan rezim Israel, hanya setelah tercapai kesepakatan damai dengan Palestina.
Sebelumnya pada Januari, Netanyahu menyampaikan dalam wawancara dengan media CNN, bahwa Saudi kini memandang Israel lebih sebagai sekutu, bukan musuh. Menurut Netanyahu, hal itu terjadi seiring adanya perubahan besar dalam kebijakan Arab terhadap isu Palestina.
(Rmol/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email