Pesan Rahbar

Home » » Ayatullah Khamenei: Tidak Ada Yang Bisa Membungkam Bahrain Lagi

Ayatullah Khamenei: Tidak Ada Yang Bisa Membungkam Bahrain Lagi

Written By Unknown on Monday, 27 June 2016 | 12:04:00

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei bertemu dengan keluarga penasihat militer Iran yang gugur dalam perang melawan teroris di Suriah serta mereka yang gugur dalam serangan bom teroris 1981 di Teheran pada 25 Juni 2016. (Foto: pemimpin .ir)

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengkritik keras pencabutan kewarganegaraan ulama tinggi di Bahrain, mengatakan pemuda Bahrain tidak dapat dibungkam lagi.

“Di Bahrain, minoritas yang kejam dan sombong menindas mayoritas, dan sekarang telah melakukan tindakan keras terhadap ulama terkemuka, Sheikh Isa Qassim, ini adalah kegilaan dan kebodohan,” ujar Pemimpin Sabtu (25/6/16).

Ayatollah Khamenei menjelaskan bahwa Sheikh Qassim lah yang mencegah para demonstran di Bahrain ke arah ekstremisme.

“Mereka tidak memahami bahwa menghilangkan Sheikh Isa Qassim tidak berarti menghilangkan semangat juang pemuda Bahrani melawan pemerintah. Tidak ada yang bisa membungkam pemuda ini lagi,” kata Pemimpin.

Bahrain pada Senin mencabut kewarganegaraan Sheikh Qassim, menuduhnya menabur “sektarianisme dan kekerasan.”

Kementerian Dalam Negeri Bahrain mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa Syekh Qassim aktif berusaha “menciptakan kondisi sektarian” melalui kekuatan asing.

Kementerian itu menyatakan bahwa ulama tersebut telah menyalahgunakan posisi agamanya untuk memajukan agenda politik dan melayani kepentingan asing.

Lembaga HAM mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan terhadap ulama tinggi Syiah ini “merupakan pukulan lain terhadap kebebasan berbicara dan berekspresi di Bahrain” dan “menjadi bagian dari tindakan keras bagi kebebasan dan hak.”

Menyerukan kepada pemerintah untuk “segera dan tanpa syarat mengembalikan kewarganegaraan Qassim dan semua mereka yang terkena dampak,” dikatakannya bahwa ini bukti sedikitnya 261 kasus sejak 2012.


Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei bertemuan dengan keluarga penasihat militer Iran yang syahid dalam perang melawan teroris di Suriah serta mereka yang tewas dalam serangan bom teroris 1981 di Teheran pada 25 Juni 2016. © Khamenei.ir

Di tempat lain dalam sambutannya, Ayatollah Khamenei menyinggung plot musuh terhadap Iran, mengatakan, “Mereka menciptakan ISIS untuk mengalahkan Republik Islam, Irak dan Levant kemudian melumpuhkan Iran.”

Namun, Pemimpin menekankan, ” Adalah kekuatan Republik Islam yang membawa mereka bertepuk lutut.”
Iran baru-baru ini menangkap sejumlah elemen Takfiri yang berusaha untuk melakukan serangan teror di negara itu.

Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi mengatakan pada 21 Juni bahwa sebanyak 10 teroris ditangkap antar 14-20 Juni di Teheran dan di tiga perbatasan provinsi.

Menurut Menteri itu, para militan tersebut berencana meledakkan bom dengan remote control, bom bunuh diri, dan bom mobil di daerah yang ramai.

Sehari sebelumnya, Kementerian Intelijen Iran mengeluarkan pernyataan tentang plot pengeboman oleh Takfiri-Wahabi yang mereka gagalkan.

Wahhabisme adalah ideologi radikal yang mendominasi Arab Saudi. Ideologi ini merupakan dogma kelompok teroris Takfiri ISIS yang mendatangkan malapetaka terutama di Irak dan Suriah.

Ayatollah Khamenei membuat pernyataan dalam pertemuan dengan keluarga penasihat militer Iran yang gugur di Suriah saat misi memerangi teroris Takfiri yang mendatangkan malapetaka di negara Arab.

Iran mempertahankan penasihat militer di Suriah di tengah pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad sedang memerangi berbagai pasukan militan yang didukung asing, disamping kelompok teroris ISIS.

Suriah telah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing sejak Maret 2011. Menurut Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura, lebih dari 400.000 orang telah tewas dalam konflik tersebut.

Juga Sabtu Pemimpin bertemu dengan keluarga para korban serangan bom di Iran pada awal 1980-an.

Pada tanggal 28 Juni 1981, sebuah bom kuat meledak di markas Partai Republik Islam (IRP), di mana para pemimpin partai sedang dalam pertemuan. Puluhan pejabat Iran, termasuk Kepala Dewan Pengadilan Tertinggi Ayatollah Mohammad Beheshti, gugur dalam serangan bom oleh organisasi teroris Mujahidin Khalq Organization-e (MKO).

MKO telah melakukan sejumlah serangan teroris terhadap warga sipil Iran dan pejabat pemerintah selama tiga dekade terakhir.Hampir 17.000 orang Iran tewas dalam serangan teroris sejak kemenangan Revolusi Islam Iran tahun 1979, sekitar 12.000 adalah korban tindakan teroris MKO.

(Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: