(Ilustrasi)
Berbagai mushaf Al-Quran Indonesia dan Al-Quran yang dicetak dalam ukuran besar menjadi daya tarik utama stand Indonesia pada the 24th Holy Quran International Exhibition yang diselenggarakan di Tehran tanggal 13-28 Juni 2016.
Acara ini dibuka oleh Wakil Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam, Mohammad Reza Heshmati. Pembukaan ini dihadiri oleh perwakilan diplomatik asing di Tehran, ulama, dan penterjemah Al-Quran dari beberapa negara.
Indonesia mendapatkan kehormatan dengan menempati stand terdepan dan Dubes Octavino Alimudin menjadi tamu kehormatan pada acara pembukaan sesi internasional. Pada pembukaan tersebut, Octavino secara simbolik melakukan pengguntingan pita bersama dengan Heshmati. Begitu pernyataan bunyi siaran pers KBRI Teheran yang diterima Sindonews, Kamis (23/6/2016).
Melalui partisipasi pada pameran ini, KBRI Tehran ingin mempromosikan sisi lain Indonesia yang tidak hanya kaya akan budaya dan keindahan alam, tapi juga mempunyai khazanah Islam yang kuat dalam kesehariannya. Selain itu juga terdapat kedekatan historis antara Indonesia dan Iran, khususnya dalam sejarah penyebaran Islam di nusantara.
Pada kesempatan tersebut, Dubes Octavino menyampaikan bahwa Al-Quran merupakan alat pemersatu umat Islam. Dengan Al-Quran, umat Islam dari berbagai negara dapat belajar dan mengajarkan berbagai bentuk seni kaligrafi. Ragam hiasan yang ditampilkan secara indah pada berbagai mushaf Al Quran di seluruh dunia yang berisikan ayat-ayat suci yang sama.
Dalam kaitan ini, Octavino menyerukan kerjasama antar negara muslim khususnya terkait seni kaligrafi dan pemahaman Al-Quran. Pada akhir acara pembukaan, Dubes Octavino sempat beramah tamah dengan Wakil Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam yang mengunjungi secara khusus stand Indonesia, dan menyerahkan kenang-kenangan berupa kaligrafi dari kain tenun khas Indonesia.
(Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email