Pesan Rahbar

Home » » PBB: Pengepungan Israel di Gaza Menyakiti Rakyat, Mencekik Ekonomi

PBB: Pengepungan Israel di Gaza Menyakiti Rakyat, Mencekik Ekonomi

Written By Unknown on Wednesday 29 June 2016 | 22:47:00

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon (Tengah) memberikan konferensi pers di sebuah sekolah PBB di Kota Gaza pada 28 Juni 2016.(Foto: AFP)

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk blokade Israel di Jalur Gaza, mengatakan pengepungan telah menimbulkan rasa sakit pada rakyat dan kerusakan ekonomi di daerah pesisir Palestina.

Ban membuat kritik Selasa (28/6/16) selama perjalanannya ke Gaza dalam konferensi pers di sekolah al-Zaytoun yang dijalankan oleh Badan Pekerja dan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).

Blokade Tel Aviv di Gaza “melemahkan rakyat, menghambat ekonomi, dan menghambat pembangunan,” katanya, memperingatkan bahwa pengepungan akan meningkatkan ketegangan antara Palestina dan Israel.

Sekjen PBB selanjutnya menyoroti dukungan PBB bagi rakyat Gaza, mengatakan bahwa badan dunia “akan selalu bersama anda.”

Jalur Gaza telah berada di bawah blokade Israel sejak Juni 2007. Blokade ini telah menyebabkan penurunan standar hidup serta tingkat pengangguran dan kemiskinan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, Komisaris UNRWA Jenderal Pierre Krahenbuhl, yang mendampingi Ban dalam perjalanannya ke Gaza, menekankan bahwa kunjungannya yang dilakukan pada saat putus asa di Gaza ini, menyerukan masyarakat dunia untuk “memberikan lebih banyak perhatian” terhadap situasi di pesisir yang diblokade.

Keduanya akan mengunjungi Pusat pekerjaan rekonstruksi PBB di Jalur Gaza.

Ban juga dijadwalkan untuk berbicara di sebuah konferensi pers di lingkungan Tel al-Hawa di Kota Gaza dan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di West Bank Ramallah.

Foto menunjukkan seorang pria Palestina yang menghadap ke bangunan yang rusak oleh serangan Israel 2014 di lingkungan al-Tufah Kota Gaza. (Foto:AFP)

Israel telah melancarkan tiga kali perang di Gaza sejak 2008, termasuk 2014 ofensif, yang menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina dan lebih dari 11.100 lainnya terluka.

Ban telah mengunjungi Jalur Gaza pada akhir 2014 di setelah serangan mematikan Israel.

Dalam perkembangan terkait, Selasa, seorang pejabat senior gerakan perlawanan Hamas dan wakil ketua parlemen Palestina merilis sebuah pernyataan, mendesak Ban dan PBB untuk “bekerja dengan serius” untuk mengakhiri pengepungan selama satu dekade yang dikenakan terhadap Gaza.

Ahmad Bahar mengkritik kunjungan Ban sebagai “bagian dari upaya berkelanjutan untuk melanjutkan perundingan untuk mencapai kompromi yang berfungsi melayani pendudukan dan mengontrol Intifada Al-Aqsa.”

PBB “tetap diam terhadap kejahatan pengepungan di Gaza selama sepuluh tahun” dengan berusaha “menyamakan perlakuan antara korban dan penindasan,” tambahnya.

Wilayah yang diduduki juga telah menyaksikan ketegangan meningkat sejak Agustus 2015, ketika Israel memberlakukan pembatasan masuknya jamaah Palestina ke dalam komplek Masjid al-Aqsa di Timur al-Quds (Yerusalem) dalam upaya untuk mengubah status quo situs suci muslim. Hampir 220 warga Palestina telah kehilangan nyawa mereka di tangan pasukan Israel dalam apa yang dianggap sebagai Intifada Palestina ke tiga sejak awal Oktober lalu.

(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: