Pesan Rahbar

Home » » Praktek Khumus dihambat, Ulama Bahrain Peringatkan Rezim

Praktek Khumus dihambat, Ulama Bahrain Peringatkan Rezim

Written By Unknown on Tuesday, 21 June 2016 | 01:57:00

Ulama Syiah terkemuka Bahrain Ayatullah Sheikh Isa Qassim Ahmed (kedua dari kanan)

Ulama tinggi Bahrain telah memperingatkan rezimnya terhadap upaya untuk melemahkan Islam Syiah di tengah laporan bahwa pihak berwenang menargetkan dana terkait dengan kelompok oposisi utama, al-Wefaq.

Dana tersebut terkait dengan praktik Khumus – suatu pajak Islam dimana pengikutnya membayarkannya kepada otoritas keagamaan tertinggi untuk digunakan dalam amal dan donasi lainnya.

Dalam sebuah pernyataan, empat ulama tinggi Bahrain menyatakan bahwa Khumus merupakan pilar iman Syiah yang dikumpulkan sebagai kewajiban selama ratusan tahun lalu untuk digunakan dalam melayani Islam.

“Penargetan kewajiban ini di bawah nama apapun terang-terangan melanggar kebebasan praktik sektarian yang telah dijamin sesuai dengan Konstitusi dan semua hukum internasional,” kata pernyataan itu.

Penargetan rezim Bahrain terhadap Khumus menyusul perintah pengadilan pekan lalu menahan ketua kelompok oposisi utama Syiah al-Wefaq. Hal ini juga datang setelah laporan tentang investigasi dari dua badan amal Islam yang terkait dengan al-Wefaq dan rekening bank atas nama Ayatollah Isa Qassem, otoritas keagamaan Syiah paling senior di negara itu.

Bahrain yang merupakan tempat Armada Kelima AS berbasis telah diguncang oleh protes massa sejak 2011.

Muslim Syiah yang merupakan mayoritas dari 1,35 juta penduduk negara itu, telah lama mengeluhkan didiskriminasi oleh keluarga Al Khalifah yang berkuasa.

Sekjen Al-Wefaq Sheikh Ali Salman di penjara sejak Desember 2014 atas tuduhan berusaha menggulingkan rezim dan berkolaborasi dengan kekuatan asing, yang dibantahnya.

Pria Bahrain memegang poster potret Sheikh Ali Salman, Ketua gerakan oposisi Syiah al-Wefaq, selama protes di pinggiran ibukota, Manama, 29 Mei 2016. (Foto: AFP)

Sejak Februari 2011, ribuan demonstran anti-rezim telah melakukan berbagai demonstrasi hampir setiap hari di Bahrain, menyerukan keluarga Al Khalifah untuk melepaskan kekuasaan.

Pada bulan Maret tahun itu, pasukan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dikerahkan ke negara itu untuk membantu pemerintah Bahrain dalam penumpasan terhadap protes damai.

Puluhan orang telah tewas dan ratusan lainnya terluka atau ditangkap dalam penumpasan pada aktivis anti-rezim di Bahrain. []

(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: