MI/Abdus Syukur
SUTRADARA asal 'Negeri Piza', Italo Spinelli, tertarik membuat film tentang toleransi umat beragama di Indonesia, salah satunya ialah kehidupan suku Tengger. Pasalnya, masyarakat di kawasan Gunung Bromo itu dapat hidup berdampingan dengan rukun dan saling mengasihi.
Kehidupan warga Tengger tersebut menunjukkan bahwa umat Islam di Pasuruan ternyata melindungi warga yang beragama lain. Hal itu menunjukkan bahwa Islam di Indonesia bukan seperti gambaran masyarakat dunia sebagai teroris.
"Banyak keindahan toleransi agama dengan keanekaragaman budaya di masyarakat Tengger yang tidak diketahui dunia. Itu penting untuk diangkat, agar dunia tahu bahwa Islam di Indonesia bukanlah teroris," kata Spinelli, saat berada di Pendopo Kabupaten Pasuruan, kemarin malam. Italo Spinelli ialah sutradara Hollywood yang memiliki beberapa karya film bioskop dan dokumenter. Sebagai aktor, dia membintangi Dear Diary dan menyutradarai film Ganggor (2010).
Spinelli tertarik menggali kehidupan keseharian Islam di Indonesia. Ternyata yang dijumpainya jauh dari yang selama ini didengarnya tentang Islam yang cenderung melekat dengan aksi kekerasan dan teror.
Di Tengger, Spinelli bersama Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf menyaksikan acara Dharma Santi dan peresmian Taman Pendidikan Alquran (TPQ). "Sangat langka, saat acara Dharma Santi, pimpinan (baca: bupati) mengenakan pakaian khas Tengger dengan udeng. Selanjutnya hadir ke peresmian TPQ berganti pakaian di mobil dengan berkopiah. Contoh toleransi itu diberikan pemimpin secara langsung," terang Spinelli.
Sebelum ke Tengger, Spinelli dan penerjemahnya mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Lughoh Waddakwah di Raci Bangil dan Ponpes Ngalah di Purwosari. "Saya terkesan bertemu anak-anak muda yang belajar di ponpes, dengan bahasa sehari-hari bahasa Arab dan Inggris. Mereka bukan hanya belajar agama, melainkan juga teknologi. Bahkan mereka sangat membuka diri terhadap orang asing dan menunjukkan Islam Indonesia jauh dari ajaran terorisme," imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf berharap keinginan Spinelli membuat film tentang toleransi umat beragama di Indonesia, terwujud. Jika berlokasi di Tengger, film itu akan mempromosikan Bromo dengan alamnya yang indah dan budayanya yang beragam.
"Itulah wujud Islam Nusantara yang sebenarnya. Saling mengasihi dan melindungi hidup rukun berdampingan. Bahkan, saat acara Dharma Santi, tiga tokoh agama bergantian memimpin doa, yakni Islam, Hindu, dan Kristen," ucap Irsyad.
(Media-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email