Quraish Shihab (Foto: Grafis/Tiyok)
TAFSIR Al Mishbah kali ini membahas Surah An-Naml ayat 38-44 yang secara garis besar menjelaskan bahwa jin lebih kuat daripada manusia dan malaikat yang lebih kuat daripada jin, serta ajakan untuk mengikuti Islam, juga penjelasan tentang keutamaan ilmu.
Ayat 38 berisi perkataan Nabi Sulaiman, “Wahai para pembesar! Siapa di antara kamu yang bisa mendatangkan singgasananya (singgasana Ratu Balqis yang ada di Yaman) sebelum mereka sampai kemari?”
Pada ayat 39 Ifrit dari golongan jin berkata, “Saya bisa mendatangkan singgasananya itu kepadamu wahai Sulaiman, sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sungguh aku kuat dan kamu bisa percaya.” Ifrit dalam bahasa Arab artinya jin yang sangat hebat.
Lalu pada ayat 40 dijelaskan, seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang kitab suci berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu yang berkedip terbuka.”
Tiba-tiba terlihat oleh Sulaiman sudah ada singgasana Ratu Balqis di hadapannya. Dia pun berkata, “Ini merupakan anugerah Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur ataukah aku kufur.”
Sejumlah ulama menjelaskan yang mampu membawa singgasana itu demikian cepat ialah para malaikat, atas doa seseorang yang sidiq. Hal itu menunjukkan kekuatan malaikat melebihi kekuatan jin. Meskipun begitu, para malaikat tunduk kepada Allah.
Pada ayat 41 dan 42, Sulaiman berkata, “Ubahlah sedikit untuknya singgasananya. Kita akan melihat apakah dia (Balqis) mengenali atau tidak mengenalnya lagi.”
Karena itu, ketika Ratu Balqis datang, Sulaiman berkata, “Serupa inikah singgasanamu?” Balqis menjawab, “Seakan-akan itulah dia. Kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah.”
Setelah itu, ayat 43 berisi penjelasan tentang Balqis, “Dan kebiasaannya menyembah selain Allah, sesungguhnya dia (Balqis) dahulu termasuk orang-orang kafir.”
Lalu pada ayat 44 Sulaiman berkata pada Balqis, “Masuklah ke dalam istana.” Ketika Balqis melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan diangkat penutup kedua betisnya karena takut basah.
Dia (Sulaiman) berkata, “Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca yang sangat bening.” Berkatalah Balqis, “Ya Tuhanku, sungguh, aku telah berbuat zalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam.”
Ayat-ayat itu menunjukkan Balqis yang cerdas dan berilmu pengetahuan tapi tidak beriman pada Allah sebelum dirinya bertemu dengan Nabi Sulaiman.
Ilmu berbeda dengan iman. Dua-duanya sama-sama diperlukan. Ilmu akan menyelamatkan kita dari bencana duniawi. Sementara itu, iman menyelamatkan kita dari bencana akhirat.
(Media-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email