Human Rights Watch logo.
Human Rights Watch telah menyatakan keraguan bahwa penyelidikan yang dipimpin Saudi ke dalam serangan di kapal pengungsi awal bulan ini akan menghasilkan penyelidikan yang tidak memihak.
Beberapa lusin orang tewas ketika sebuah kapal yang membawa pengungsi Somalia di lepas pantai Yaman ditembaki dari helikopter pada 16 Maret.
Perempuan dan anak-anak termasuk di antara para korban ketika kapal itu diserang di dekat selat Bab al-Mandeb, Organisasi Internasional untuk migrasi mengatakan sebelumnya atas insiden itu, dimana Human Rights Watch (HRW) mengutuk serangan itu.
HRW menyalahkan serangan tersebut pada koalisi pimpinan Arabia Saudi yang melancarkan agresi brutal di Yaman sejak Maret 2015.
“Hanya koalisi yang dipimpin Saudi yang memiliki pesawat militer. Pasukan Houthi-Saleh tidak. Somalia, yang mendukung koalisi, menyerukan koalisi untuk menyelidiki,” kata pernyataan HRW, menyerukan PBB untuk menyelidiki serangan maut di kapal itu.
“Kami ingin Dewan Hak Asasi Manusia untuk mengambil masalah ini dan melakukan penyelidikan juga, agar Dewan HAM PBB mengetahui siapa di balik itu,” Sarah Leah Whitson, direktur eksekutif Human Rights Watch Divisi Timur Tengah dan Afrika Utara mengatakan kepada Russia Today.
“Apa yang kita tahu, tidak akan cukup kalau koalisi Saudi menyelidiki sendiri, karena penyelidikan tidak akan serius,” salah satu penulis laporan HRW menambahkan.
Penyelidikan serangan kapal, dengan semua tuduhan kejahatan perang di Yaman, direncanakan akan diselidiki oleh Joint Incidents Assessment Team (JIAT) pimpinan Riyadh yang terdiri dari 14 negara anggota koalisi, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.
HRW dan kelompok HAM lainnya telah berulang kali menyalahkan metodologi JIAT, termasuk verifikasi informasi dan pilihan insiden diselidiki, karena tidak cukup transparan. Secara keseluruhan, kelompok HAM mengatakan bahwa penyelidikan JIAT tampaknya jatuh dari standar internasional.
(Russia-Today/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email