Warga Turki turun ke jalan merayakan kegagalan kudeta militer yang terjadi pada Jumat lalu sembari membawa poster Presiden Erdogan. (Foto: Reuters)
Diktator Suriah, Bashar al-Assad, menuduh presiden Turki Recep Tayyep Erdogan menggunakan kudeta yang gagal sebagai dalih untuk melakukan agenda ekstrimis. Hal itu diungkapkannya saat diwawancara oleh media milik pemerintah Suriah.
Dikatakan oleh Assad, Erdogan mengeksploitasi kudeta untuk meningkatkan powerbase-nya sendiri. "Apa yang lebih penting dari pada coup d'etat itu sendiri. Kita harus melihat prosedur dan langkah-langkah yang sedang diambil oleh Erdogan dan Coterie baru-baru ini," katanya.
"Erdogan menggunakan kudeta untuk melaksanakan agenda ekstrimisnya sendiri. Agenda Ikhwanul Muslimin di Turki dan berbahaya bagi Turki dan untuk negara-negara tetangga, termasuk Suriah," kata Assad seperti dikutip dari Al Araby, Jumat (22/7/2016).
Dalam kesempatan itu, pria yang telah berkuasa di Suriah selama 16 tahun itu menegaskan jika Suriah tidak terlibat dalam rencana penggulingan terhadap Erdogan.
"Kami tidak ikut campur, kami tidak membuat kesalahan dengan mengatakan bahwa Erdogan harus lengser atau tetap bertahan. Ini adalah masalah Turki dan orang-orang Turki yang harus memutuskan," tukasnya.
(Reuters/Al-Araby/Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email