Acara menghidupkan malam ke-19 bulan suci Ramadhan yang bertepatan dengan malam disabetnya kepala suci Imam Ali bin Abi Thalib as oleh musuh, di Haram Suci Razavi, dihadiri oleh sejumlah banyak Mukminin dan para peziarah.
Astan News melaporkan, di malam pertama dari malam-malam Lailatul Qadr, malam turunnya hujan maknawiah dan setiap tetesnya membasahi gurun kering dan jiwa-jiwa yang kehausan dari mereka yang menghidupkan malam ini di Makam Suci Imam Ridha as, yang mengulurkan tangannya memohon ke haribaan Tuhan dengan cucuran air mata, munajat dan bisikan-bisikan Al Ghouts, Al Ghouts, berharap pengampunan dan magfirah Ilahi.
Sambutan luas masyarakat atas acara ini tampak jelas ketika di awal-awal malam, seluruh serambi dan halaman-halaman Haram Suci Razavi sudah dipadati orang. Acara penuh nuansa maknawiah ini diawali dengan lantunan ayat-ayat suci Al Quran kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa Jaushan Kabir oleh Haj Hamid Akbari dan Haj Mahdi Sarvari, di halaman Imam Ridha as.
Acara kemudian disusul dengan ceramah agama oleh Hujatulislam Sayid Ebrahim Raisi, Perwalian Haram Suci Razavi yang menjelaskan keutamaan dan keagungan malam-malam Lailatul Qadr.
Hujatulislam Raisi mengatakan, malam Lailatul Qadr adalah malam rahmat, pengampunan dan pendidikan, sebuah malam yang disebut Al Quran sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Anggota Staf Ketua, Dewan Ahli Kepemimpinan Iran menerangkan bahwa malam Lailatul Qadr adalah saat-saat turunnya pengampunan dan rahmat Allah Swt.
"Hakikat malam Lailatul Qadr adalah menemukan kedudukan khusus para Imam Maksum as dan ini bermakna bahwa melewati sebuah malam dengan pengenalan Wilayah Imam Maksum as, lebih baik dari seribu bulan hidup di bawah kepemimpinan Umawi dan Abbasi," paparnya.
Menurut Raisi, pemilik asli dan perantara turunnya rahmat Allah Swt adalah Imam Mahdi af. Raisi kemudian menyinggung posisi tekad manusia dalam menentukan nasibnya dan menuturkan, apa yang bisa menentukan nasib seorang manusia adalah keputusan dan amalnya. Jika bukan ini, maka malam Lailatul Qadr tidak punya makna lagi. Malam ini dianugerahkan Allah Swt kepada hamba-hamba-Nya sehingga menjadi keputusan, perubahan dan gerakan menuju kepada-Nya.
Lailatul Qadr, Momen Memohon Ampun
Raisi menyebut malam Lailatul Qadr sebagai waktu untuk beristigfar dan mengatakan, kita tidak boleh putus asa dengan rahmat Allah Swt, kapanpun dan dimanapun. Putus asa dari rahmat Allah Swt dan berburuk sangka kepada-Nya adalah dosa besar. Perhatian-Nya selalu tercurah bagi umat manusia dan Allah Swt sangat mencintai orang-orang yang bertobat.
Perwalian Haram Suci Razavi menilai bulan suci Ramadhan sebagai waktu latihan besar penghambaan dan membangun diri.
Raisi menjelaskan, istigfar memiliki enam syarat, yang pertama, hati harus menyesali dan membenci dosa, kedua, keputusan dan tekad untuk menjauhi dan menyingkirkan dosa. Pada tahap-tahap berikutnya, melaksanakan perintah Allah Swt mulai dari shalat, puasa dan menghormati hak-hak sesama manusia. Selanjutnya mengganti kenikmatan berdosa dengan ketenangan beribadah, dan keenam, manusia-manusia yang bertobat memutuskan untuk tidak akan kembali melakukan keburukan dan mencemari hati dengan dosa.
Menjaga Hukum Ilahi, Amal Terbaik di Bulan Ramadhan
Hujatulislam Raisi menganggap amal terbaik di bulan suci Ramadhan adalah melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan-larangan-Nya serta menjaga hukum Ilahi.
Ia menambahkan, di bulan suci ini dan malam penuh berkah Qadr, perhatian Allah Swt terpusat pada orang-orang yang selain melaksanakan kewajiban juga menjauhi larangan-larangan dan mengikuti Ahlul Bait as.
Anggota Dewan Tinggi Hauzah Ilmiah Khorasan itu menjelaskan, bulan Ramadhan adalah momen jamuan Allah Swt dan menuturkan, Allah Swt di bulan suci ini memberikan jamuan terbaik bagi hamba-hamba-Nya dan mengangkat mereka ke derajat rabbani. Derajat inilah yang menjadikan seorang manusia sebagai khalifatullah dan tempat bersujudnya para malaikat.
Perang Melawan Penindasan adalah Jihad Kabir
Di bagian lain ceramahnya, Raisi menyinggung penjelasan Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar tentang Jihad Kabir dan mengatakan, perang melawan penjajah dan berdiri menghadapi penindasan, adalah Jihad Kabir. Perang melawan penindasan ini merupakan salah satu prinsip agama dan ajaran Ahlul Bait as. Kita tidak bisa mengklaim diri kita sebagai Syiah dan meratapi kesyahidan Imam Ali as, di saat yang sama tidak menjalankan teladan dan ajaran-ajaranya, dan diam dalam menghadapi penindasan dan orang-orang zalim.
Raisi juga menyinggung kejahatan-kejahatan yang dilakukan rezim Al Saud di Yaman dan dukungannya terhadap kelompok teroris Daesh di Suriah dan menyebut rezim ini sebagai kepanjangan tangan strategis bagi kebijakan-kebijakan Amerika Serikat dan kubu imperialis dunia di kawasan Timur Tengah.
"Perlawanan atas penindasan dan orang-orang zalim merupakan salah satu pondasi Republik Islam Iran dan dukungan ini tidak terbatas hanya pada Muslim Syiah, tapi juga saudara-saudara Ahlu Sunnah Palestina dan kaum tertindas lainnya di dunia didukung oleh Iran," paparnya.
Kepada orang-orang yang menghidupkan malam Lailatul Qadr dan mengenang kesyahidan Imam Ali as di Haram Suci Razavi, Raisi mengatakan, Haram Suci Razavi adalah tempat lalu lalangnya para nabi, malaikat dan wali-wali Allah Swt. Oleh karena itu, kesempatan hadir di tempat suci ini tidak boleh disia-siakan di malam yang agung ini.
Acara kemudian dilanjutkan dengan ritual peletakkan Al Quran di atas kepala dipimpin Hujatulislam Raisi diikuti oleh para peziarah dan warga sekitar Haram Suci Razavi.
Di tengah acara, syair-syair duka Ahlul Bait as dibacakan oleh Haj Sayid Jafar Maherkhesar, salah satu penyair Haram Suci Razavi, untuk mengenang kesyahidan Imam Ali as.
Setelah itu acara malam Lailatul Qadr yang pertama, malam ke-19 bulan suci Ramadhan, pun berakhir dan bergembiralah mereka yang mengagungkan malam ini. Malam yang lebih baik dari seribu bulan, hingga saat senyuman Matahari terukir dan cahayanya menyinari tanah gelap dan esensi kemanusiaannya muncul. Hingga dini hari, salam untuk malam Qadr.
(Astan-News/News-AQR/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email