Pesan Rahbar

Home » » Imam Jumat Quetta: Takfiri; Ancaman untuk Masa Depan Kashmir/ Keinginan Masyarakat Layak Dihormati

Imam Jumat Quetta: Takfiri; Ancaman untuk Masa Depan Kashmir/ Keinginan Masyarakat Layak Dihormati

Written By Unknown on Friday, 22 July 2016 | 19:15:00


Hujjatul Islam Sayyid Hashim Musawi mengatakan, sebagian partai ekstrem yang bertendensikan takfiri berupaya memiliki banyak pengaruh di masa mendatang negara Kashmir dan perubahan-perubahan kawasan ini.

Hujjatul Islam Sayyid Hashim Musawi, imam Jumat Quetta dan anggota dewan tinggi Majelis Persatuan Muslim Pakistan saat wawancara dengan IQNA menganalisis kondisi kawasan Jammu dan Kashmir serta masa depan masyarakat Kashmir pada hari-hari ini yang menyaksikan penindasan oleh tentara India dan ulasannya adalah sebagai berikut:


IQNA: Pertama, Coba beritahukan pendapat Anda tentang insiden terakhir di Kashmir India?

- Kashmir sejak masa pembagian India dan Pakistan oleh kolonial Inggris adalah sebuah dilema dan alasan konspirasi ini adalah untuk menguasai kawasan tersebut. India tidak hanya di Kashmir, bahkan di negara Pakistan juga ikut campur dan sama sekali tidak akan menerima hak kebebasan dan kehendak masyarakat Kashmir, hari-hari ini pasukan keamanan India dengan kinerja pemerintah militer di kawasan Kashmir, setelah Burhan Wani syahid, pemimpin Hizbul Mujahideen, dengan menyerang kaum muslim Jammu dan Kashmir telah mensyahidkan setidaknya 50 orang dan melukai 3500 lainnya. Akibat serangan ke masyarakat Kashmir, 120 orang juga mengalami kebutaan dan dengan melihat pemerintahan militer di kawasan, penyiapan makanan untuk masyarakat sangatlah sulit.

Tentara keamanan India memenjarakan para pemimpin aktif Kashmir dan pemerintah india memblokir semua cannel komunikasi sosial, internet dan cannel parabola sejak 11 hari lalu dan sejak tiga hari lalu juga mengumumkan pelarangan percetakan dan publikasi harian-harian di kawasan tersebut.

IQNA: Apakah kebijakan penindasan yang diambil oleh tentara India dapat membungkam kaum muslim dan penduduk kawasan Kashmir serta menyebabkan mereka tidak akan melakukan protes?

- Pasukan bersenjata India berkali-kali merasakan bahwa dengan membunuh kaum muslim di kawasan Jammu dan Kashmir tidak dapat meredam demo-demo masyarakat, namun meski demikian tetap melakukan aksi-aksi kekerasan, menurut hemat saya sebaiknya kedua negara Pakistan dan India mengambil keputusan dengan melakukan negosiasi dan dengan mempertimbangkan keinginan masyarakat Kashmir dan jika mereka meminta bergabung ke Pakistan, maka kedua negara juga harus menerima, jika mereka meminta terpisah ke kawasan independen dan atau jika mayoritas mereka meminta bergabung ke India, yang sangat tidak mungkin, maka harus menghormati pendapat mereka.


IQNA: Bagaimana nasib kaum muslim jika seandainya Kashmir merdeka?

- Tergantung pada kebijaksanaan dan pemahaman masyarakat kawasan ini, menurut saya mereka yang berdemo untuk kemerdekaannya juga memiliki kebijaksaan ini, yaitu mereka di masa mendatang dapat membentuk kepemimpinan terpisah, sebagai bagian dari pakistan atau sebuah kawasan yang benar-benar independen dan dapat mengatur urusan-urusan mereka. Meski sebagian partai ekstrem yang memiliki tendensi takfiri juga berupaya memiliki peran banyak di masa mendatang masyarakat Kashmir; namun masyarakat Kashmir sebagai kaum muslim moderat tidak menerima mereka, kecuali jika negara-negara arogan seperti Amerika ikut campur dan tidak melakukan konspirasi, dengan melihat kemungkinan campur tangannya, jika masyarakat Kashmir bergabung dengan negara Pakistan maka akan lebih baik.


IQNA: Sekarang ini kewajiban apa yang dimiliki oleh negara-negara Islam dan OKI di hadapan kaum muslim Kashmir?

- Sesuai dengan ucapan Amirul Mukminin Ali (As), "Jadilah penolong orang tertindas dan musuh orang yang zalim”, dengan demikian semua negara-negara Islam berkewajiban untuk mendukung keteraniayaan Kashmir dan untuk menyelesaikan masalah ini, kaum muslim dunia harus meneriakkan protesnya.

Organisasi OKI juga yang tujuannya adalah membela keteraniayaan kaum muslim harus merasakan tanggung jawab; namun ironisnya baru-baru ini kita melihat bahwa organisasi ini dalam melaksanakan kewajiban dan menjalankan tanggung jawab sangatlah lambat dan dikarenakan tidak bertanggungjawabnya sebagian negara-negara reaksinoer kawasan.


IQNA: Apa ada yang ingin Anda katakan:

- Sekarang ini masyarakat dunia juga dengan menjalankan kewajiban kemanusiaan dalam hal ini juga menjalankan perannya dan kebungkaman masyarakat dunia adalah pengkhianatan, saya di sini meminta IQNA, meminta semua kaum muslim dunia supaya berteriak untuk membela keteraniayaan Kashmir dan menekan India dengan demo dan aktivitas media sehingga mereka tidak menyakiti lagi masyarakat Kashmir yang tanpa pembela.


(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: