Pesan Rahbar

Home » » Pelegalan Pengetahuan Barat, Rusak Keadilan Ekonomi

Pelegalan Pengetahuan Barat, Rusak Keadilan Ekonomi

Written By Unknown on Saturday, 23 July 2016 | 15:46:00


Pemerintah barat mengatakan, kami akan membentuk piramida perekonomian, meskipun harus mengorbankan beberapa orang, sayangnya hal ini juga diutarakan secara langsung oleh wakil rakyat di pemerintahan yang memegang jabatan tinggi di negara kita.

Ayatullah Muhammad Rajabi, Pimpinan Madrasah Ilmiah Imam Khomeini Qom, menjelaskan bahwa pelaksanaan dan pemahaman sistem ekonomi muqawwama yang menyimpang dari anjuran Islam merupakan akibat tidak perhatiannya sebagian pihak pemerintah pada pesan yang disampaikan Rahbar, sehingga sampai saat ini prakteknya di lapangan masih banyak mengalami kendala. Hal ini terlihat jelas dari adanya pejabat yang menggunakan paham barat dalam menjalankan roda perekonomian untuk kepentingannya sendiri.

Dalam keterangannya beliau menambahkan bahwa sebagai sebuah negara Islam kita memiliki potensi sumber daya manusia yang luar biasa dan aturan islami yang lengkap sekaligus pengalaman dalam menghadapi berbagai embargo ekonomi barat. Saya yakin bahwa selama kita berpegang teguh dalam melaksanakan aturan yang tercantum dalam Islam maka tujuan ekonomi Muqawwama segera terwujud dan kita menjadi contoh bagi bangsa lain di dunia.

Namun, sayangnya kita saat ini berhadapan dengan segelintir pejabat yang memanfaatkan pengaruhnya untuk mengumpulkan kekayaan demi kepentingannya sendiri daripada memikirkan solusi bagi masyarakat. selain itu sebagian dari masyarakat kita masih menggunakan cara-cara dari musuh Islam dalam bermu’amalah sehingga jalan menuju ekonomi ilahiah masih jauh.

Kita harus membekali para pemimpin kita dengan nilai-nilai keislaman agar mereka secara Ikhlas mau memperjuangkan hak-hak rakyat. Selain itu kita harus terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melandasi ekonomi kita dengan prinsip-prinsip Ilahi agar tidak terjadi ketimpangan dan kecemburuan sosial.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: