Sekjen Forum Pendekatan Mazhab-mazhab Islam Dunia menekankan bahwa berdasarkan sumber-sumber Islam “identitas” adalah tolak ukur persatuan masyarakat, atau dengan kata lain masyarakat yang satu adalah yang memiliki identitas yang satu.
Sekjen Forum Pendekatan Mazhab-mazhab Islam Dunia, Ayatullah Muhsin Araki di depan pelajar-pelajar agama di Masyhad menjelaskan bahwa menurut pandangan akal, setiap masyarakat jika ingin maju dan terjaga dari musuh maka perlu kepada persatuan, dengan kata lain persatuan adalah syarat kemajuan masyarakat yang pertama, dan yang kedua menjadi syarat kebangkitan masyarakat dalam menghadapi musuh, yakni jika dalam sebuah masyarakat tidak ada keinginan untuk bersatu maka kemampuan untuk bangkit tidak akan pernah terealisasi.
Lebih lanjut Ayatullah Araki menjelaskan bahwa salah satu dasar mengenal masyarakat Islami adalah bagaimana komunitas-komunitas berubah menjadi sebuah masyarakat yang satu? Atau apa tolak ukur untuk membentuk sebuah masyarakat yang satu?
berdasarkan sumber-sumber Islam “identitas” adalah tolak ukur persatuan masyarakat, atau dengan kata lain masyarakat yang satu adalah yang memiliki identitas yang satu, tambah Sekjen Forum Pendekatan Mazhab-mazhab Islam Dunia.
Dan mengenai apa-apa yang dapat menyatukan masyarakat ialah adanya identitas yang satu dalam masyarakat tersebut, dan yang membuat identitas ini ialah kehendak kolektif masyarakat tersebut, dan yang berkompeten untuk mengeluarkan kehendak kolektif ialah penguasa atau pemimpin yang kita menyebutnya Rahbar.
Sambil mengutip ayat Al-Qur’an yang mengatakan “Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi (terpecah) dalam golongan-golongan, sedikitpun bukan tanggung jawabmu (Muhammad) atas mereka”. Ayatullah Araki menuturkan bahwa jika kita memiliki komunitas yang satu maka jiwa dan raga komunitas yang satu ini adalah perintah Rasulullah saww.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email