Para petinggi Uni Eropa dalam beberapa tahun terakhir telah mengambil keliru dalam menghadapi gerak-gerik teroris. Sekarang kita menyaksikan aksi-aksi teroris sedang merenggut nyawa warga mereka sendiri.
Ketika rezim Zionis Israel melakukan segala bentuk kejahatan terhadap anak-anak dan kaum wanita Palestina, tak seorang pun dari para petinggi Eropa yang mengingat kembali untuk meneriakkan pembelaan terhadal HAM. Mereka malah berkali-kali memberikan dukungan tegas terhadap segala bentuk kriminal yang dilakukan oleh Israel.
Beberapa waktu lalu, Angela Merkel mengancam putus hubungan dengan Iran apabila Tehran tidak merubah sikap sehubungan dengan rezim Israel. Sudah berbulan-bulan para petinggi Jerman berusaha untuk mengundang Presiden Ruhani. Akan tetapi, seluruh usaha ini menemui ganjalan dari Merkel sehingga tertunda hingga kini.
Di samping itu, Prancis yang selalu meneriakkan slogan HAM telah membangun benteng pertahanan bagi kelompok teroris. Mereka malah mengekspos bahwa kelompok ini berdenyut dari Iran. Padahal mereka lalai bahwa jiwa rakyat Prancis dan Iran adalah sama bagi kelompok-kelompok teroris ini.
Republik Islam Iran yang selama bertahun-tahun telah menjadi korban aksi teroris senantiasa menegaskan bahwa terorisme tidak pernah mengenal perbatasan. Akan tetapi, negara-negara Eropa dengan tetap menjalankan siasat dualisme senantiasa berimajinasi bahwa terorisme hanya akan berputar di kawasan Timur Tengah saja.
Akan tetapi, sekarang aksi-aksi teror dan teroris sedang berjalan di gang-gang negara-negara Eropa setapak demi setapak. Pertemuan-pertemuan keamanan di negara-negara seperti Jerman dan Prancis setiap hari diwarnai oleh tema untuk melawan terorisme.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email