“Apabila Amerika ingkar janji, maka Rahbar Iran pasti membakar kesepakatan.”
Begitu hal ini ditulis oleh situs Washington Spectator dalam sebuah analisa seputar “masa depan kesepakatan nuklir Iran dengan Amerika” hari ini.
Dari sejak memulai perang pemilu presiden, Donald Trump berkali-kali berjanji akan menghentikan kesepakatan nuklir yang telah mampu mencegah Iran memproduksi bom atom itu.
“Prioritas pertama saya adalah menghentikan kesepakatan nuklir yang telah menimbulkan bencana ini,” tukas Trump.
Ketika menanggapi pernyataan-pernyataan Trump ini, Ayatullah Khamenei pada sebuah orasi di bulan Juni lalu menegaskan, “Kita tidak akan melanggar kesepakatan. Akan tetapi, jika mereka melanggar kesepakatan, maka kita juga akan membakar kesepakatan ini.”
Tidak bisa dipastikan apakah Trump mengetahui bahwa kesepakatan tersebut telah ditandatangani oleh anggota Dewan Keamanan PBB, Amerika, Cina, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman atau tidak. Akan tetapi, sepertinya ia tidak memahami kebijakan luar negeri dan efek kesepakatan ini terhadap ekonomi Amerika.
Sebenarnya, kesepakatan nuklir Iran berlandaskan pada satu prinsip yang sangat sederhana. Iran mengurangi volume program nuklir dan kita mencabut seluruh embargo. Hanya saja, kubu Republik malah ingin menambah embargo baru atau memperpanjang masa embargo yang sudah berlaku. Pada masa yang disebut dengan nama “masa transisi” ini, apabila Badan Energi Atom Internasional menyatakan bahwa aktifitas nuklir Iran terbukti tidak menyeleweng, maka seluruh embargo yang berhubungan dengan masalah nuklir akan dicabut.
(Washington-Spectator/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email