Pesan Rahbar

Home » » Habib Lutfi: Berbahasa Indonesia Bentuk Cinta dan Pembelaan Terhadap Negara

Habib Lutfi: Berbahasa Indonesia Bentuk Cinta dan Pembelaan Terhadap Negara

Written By Unknown on Monday, 1 August 2016 | 00:57:00

Dok: NU Online

Rais Am Jamiyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Ali bin Yahya menyampaikan sambutan di hadapan tamu-tamu luar negeri dengan bahasa Indonesia ketimbang bahasa Arab.

Habib Lutfi mengatakan, penggunaan bahasa Indonesia bukan bentuk merendahkan bahasa Arab. Bagaimanapun bahasa Arab adalah bahasa yang sangat fundamental dalam Islam dan bahasa diturukannya Alquran.

“Ini adalah cinta dan pembelaan terhadap negara,” katanya saat beramah tamah dengan tamu luar negeri dan peserta Konferensi Internasional Bela Negara II di kediamannya, Pekalongan, Selasa 26 Juli 2016 malam.

Menurutnya, bentuk bela negara sangatlah luas. Tidak hanya terbatas pada angkat senjata dan perang fisik seperti bambu runcing pada masa perang terhadap penjajah dulu. Akan tetapi, dalam konteks masa kini, bela negara bisa dimaknai dengan pengabdian sesuai dengan peran masing-masing.

Berperan dalam peningkatan ekonomi, pertanian, dan perbaikan pendidikan hingga melahirkan kader-kader yang cinta negara, juga bentuk dari bela negara. “Tertib lalu lintas pun adalah bentuk bela negara,” ungkapnya.

Habib Luthfi berkeyakinan, bila tiap anak bangsa tumbuh kecintaan terhadap bangsa dan negara, upaya adu domba oleh pihak luar sulit tercapai. Dia mengingatkan pentingnya kecintaan terhadap negara.

Rapuh dan mudah terkoyaknya suatu bangsa akibat ruh kebangsaan mulai lentur. Padahal nilai kebangsaan itu lebih berharga jika dibandingkan dengan kepentingan yang bersifat sesaat. “Kita ingin lepas dari kepentingan-kepentingan temporal itu,” tuturnya.

Dia berharap, konferensi ini dapat meneguhkan kembali semangat kebangsaan dan menjadikan Islam sebagai pemersatu bangsa dan motor penggerak mewujudkan perdamaian yang menjadi inti dari turunnya risalah Islam itu sendiri. “Saya yakin insya Allah barangsiapa yang selalu bercermin kepada Rasulullah akan merindukan kedamaian,” ujarnya.

Konferensi Ulama Internasional berlangsung di Pekalongan, Jawa Tengah pada 27-29 Juli. Sejumlah tokoh tarekat nasional dan internasional hadir dalam konferensi ini. JATMAN adalah organisasi tarekat yang diakui Nahdlatul Ulama (NU).

(NU-Online/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: