Perwalian Haram Suci Razavi dalam pertemuan dengan anggota Komisi Budaya, Majelis Syura Islam Iran (parlemen) mengatakan, kami menjadikan bidang kebudayaan sebagai tugas utama Haram Suci Razavi.
Astan News melaporkan, Hujatuislam Sayid Ebrahim Raisi dalam pertemuan yang digelar di Aula Velayat, Haram Suci Razavi, pertama mendengarkan pandangan dan usulan para anggota Komisi Budaya, Majelis Syura Islam Iran dan setelah itu menjawab beberapa masalah.
Raisi menuturkan, transfer budaya dan keteladanan Imam Ridha as ke Dunia Islam, adalah masalah penting yang membutuhkan mekanisme, dan selain Haram Suci Razavi seluruh Kementerian dan instansi-instansi pemerintah terkait juga perlu terlibat dalam masalah ini secara serius.
Terkait penyebarluasan teladan ilmu Imam Ridha as, Hujatulislam Raisi menjelaskan, sejak pertama kali tiba di kota suci Mashhad, saya sudah memikirkan posisi kota ini sebagai sumber ilmu dan dengan meneladani sirah Imam Ridha as, masalah-masalah seperti dialog antaragama dan mengenalkan ajaran-ajaran asli mazhab Syiah dan Islam kami masukkan ke dalam agenda kerja.
Perwalian Haram Suci Razavi menyinggung langkah-langkah lain yang dilakukan Haram Suci Razavi dalam menjalin hubungan dengan masyarakat umum.
Ia menuturkan, kami sudah berupaya untuk menjali hubungan yang lebih luas dengan masyarakat umum, lebih memperhatikan keinginan-keinginan mereka dan semampu kami berusaha menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.
Raisi memandang Haram Suci Razavi sebagai sebuah kapasitas besar yang penuh dengan berkah Ilahi dan meminta berbagai komisi Majelis Syura Islam Iran agar instansi-instansi pemerintah yang melakukan pembahasan anggaran dan berperan menyusun program-program jangka panjang, dalam pengambilan keputusannya memperhatikan kapasitas-kapasitas ini.
Hujatulislam Raisi menjelaskan bahwa ziarah, adalah mesin yang membentuk manusia dan membuatnya menjadi kokoh.
Ia menuturkan, teladan dan contoh bagi kita adalah perlawanan dan resistensi melawan kebatilan, korupsi dan imperialisme. Tahun ini, hari kelahiran Imam Ridha as bertepatan dengan hari perlawanan Islam, maka dalam hal ini lebih dari sebelumnya kita harus meminta pertolongan beliau.
Raisi menyebut perluasan restoran Imam Ridha as, peningkatan signifikan mushola-mushola dan penginapan-penginapan di perlintasan jalan, pembangunan penginapan murah untuk para peziarah, pembahasan dan riset pembentukan jaringan Razavi, perluasan pelayanan bagi para peziarah non-Iran dan yang lainnya, sebagai program-program baru Haram Suci Razavi.
Dalam pertemuan itu, Hujatulislam Pajman Far, Ketua Komisi Budaya, Majelis Syura Islam Iran menuturkan, Haram Suci Razavi adalah salah satu tempat yang memberikan ketenangan kepada masyarakat, dan pemerintah bersama parlemen harus berusaha untuk memanfaatkan kapasitas ini.
Ia menambahkan, keinginan-keinginan masyarakat dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke Mashhad yang sedang mengalami peningkatan secara cepat, menggembirakan, akan tetapi fasilitas, pelayanan dan infrastruktur yang dibutuhkan, harus disediakan oleh Haram Suci Razavi dan pemerintah dengan kecepatan yang sama.
Anggota Komisi Budaya, Majelis Syura Islam Iran juga menyampaikan usulan-usulan terkait peningkatan pelayanan dan pembahasan budaya kota suci Mashhad.
(Astan-News/News-AQR/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email