Konferensi Persatuan Umat dan Keagungan Haramain al-Syarifain di Islamabad Pakistan yang diselenggarakan di bawah payung Al Saud, dimana pada statemen akhirnya sebagai ganti mengkaji masalah-masalah terkait tempat-tempat suci di Mekah dan Madinah justru lebih memperhatikan perkara-perkara marginal.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari harian Ummat Rawalpindi, konferensi "Persatuan Umat dan Keagungan Haramain al-Syarifain” populasi Ahli Hadis Pakistan yang selaras dengan kebijakan-kebijakan Al Saud dan Wahabi berakhir Minggu (21/8), di Islamabad.
Konferensi ini dihadiri sejumlah tokoh-tokoh religi Pakistan dan pelbagai negara lainnya, seperti Arab Saudi, Bahrain, Palestina, Turki, di auditorium Jinnah Convension Islamabad.
Dalam konferensi tersebut yang diselenggarakan dengan tuan rumah populasi Ahli Hadis Pakistan, mayoritas dihadiri para tokoh yang berupaya untuk kebijakan-kebijakan Al Saud dan condong dengan wahabi.
Pervez Rashid, menteri informasi Pakistan, Maulana Sami ul Haq, amir populasi ulama Islam Pakistan, Maulana Abdul Ghafoor Haideri, sekjen populasi Pakistan, Sajid Mir, amir populasi Ahli Hadis dan angota majlis senator, Abdulrahman al-Ghannam, wakil menteri urusan religi Arab Saudi, Dr Ikrimah Said Sabri, imam jamaah Masjidil Aqsha, Syaikh Rahmi Yaran, grand mufti Turki, Syaikh Adil Abdurrahman al-Maawada, wakil ketua majelis dewan Bahrain, dan pelbagai dewan negara-negara Islam lainnya ikut hadir dalam acara tersebut.
Para penceramah konferensi meminta pasukan dan pemerintah Pakistan supaya membentuk pasukan independen militer keamanan guna membela Haramain dan bertempat di situ.
Di butir-butir statemen akhir konferensi Islamabad justru lebih memperhatikan urusan-urusan marginal dengan tanpa memperhatikan perkara-perkara terkait haramain.
Sementara menjelang acara musim haji dan peringatan pembunuhan massal para peziarah dalam insiden Mina, dalam konferensi ini seharusnya lebih ditekankan upaya untuk menjaga nyawa para peziarah Baitullah al-Haram dan mekanisme pelayanan kepada mereka dengan tujuan tidak terulang kembali insiden semacam ini.
Butir-butir statemen konferensi Islamabad adalah sebagai berikut:
1. Negara-negara Islam saling bersatu dan membentuk aliansi terpisah negara-negara Islam.
2. Mengakhiri terorisme terhadap negara-negara Islam dan penyelesaian masalah Palestina dan Kashmir.
3. Tidak dizinkan membangun negara Sekuler di Pakistan.
4. Negara-negara Islam tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri.
5. Konferensi ini sangat mengutuk pembunuhan kaum muslim Ahlusunnah (dengan tanpa mengisyaratkan pembunuhan komunitas Syiah) di Irak, Yaman dan Suriah.
6. Sangat mendukung pembentukan aliansi militer Arab Saudi untuk melawan terorisme, dengan dihadiri 34 negara Islam oleh Arab Saudi.
7. Juga mendukung Rajab Tayeb Erdogan, presiden Turki.
8. Keamanan Haramain al-Syarifain merupakan simbol keamanan dunia.
Perlu diingat, populasi Ahli Hadis termasuk salah satu kelompok ekstrem di Pakistan, yang menjustifikasi dan mengafirmasi segala kebijakan dan aksi-aski keliru Arab Saudi. Konferensi ini juga diselenggarakan dalam rangka tersebut. Aktivitas dan program populasi ini di Pakistan tidak memiliki banyak pendukung dan berita penyelenggaraan konferensi juga tidak terlalu ditayangkan di media-media negara ini.
(Ummat-Rawalpindi/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email