Pangeran Arab Saudi, Al-Waleed bin Talal. (Foto: middleeastmonitor)
Pangeran Arab Saudi, Al-Waleed bin Talal, mengatakan bahwa Fethullah Gulen dan kelompoknya yang dituduh mendalangi upaya kudeta militer di Turki lebih berbahaya ketimbang ISIS atau Daesh. Pangeran yang dikenal sebagai pengusaha kaya ini menegaskan dukungannya pada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Komentar Pangeran Al-Waleed disampaikan saat wawancara dengan surat kabar Turki, Hurriyet. Menurutnya, kunjungan tahunannya ke Turki tidak terpengaruh oleh upaya kudeta militer pada 15 Juli 2016 lalu.
”Saya memutuskan sebelumnya untuk mengunjungi Antalya, tapi setelah usaha kudeta yang gagal, saya berkata kepada diri saya; harus segera pergi ke Turki. Kami menentang kelompok yang lebih berbahaya daripada Daesh yang mengancam Turki,” ujarnya.
”Saya di Turki untuk menunjukkan dukungan saya pada Presiden Erdogan. Dia adalah teman saya dan juga teman dari dunia Arab dan Muslim. Presiden Erdogan adalah pendiri Turki di abad ke-21,” katanya.
“Turki merupakan Islam moderat di dunia Muslim. Oleh karena itu, kunjungan ini adalah untuk menunjukkan dukungan politik, ekonomi dan pribadi kepada Presiden Erdogan,” imbuh dia yang dikutip dari middleeastmonitor, Rabu (24/8/2016).
Pangeran Al-Waleed menambahkan bahwa Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz, secara khusus mendukung Presiden Erdogan.
”Raja Salman secara pribadi telah menelepon Presiden Erdogan setelah usaha kudeta yang gagal, dan mengucapkan selamat. Seperti yang Anda tahu, dalam situasi seperti itu, jika sebuah negara di bawah ancaman dari upaya kudeta, ada sikap Kerajaan Arab Saudi untuk memperingatkan warganya agar (tidak) melakukan perjalanan ke negara itu, tetapi kerajaan tidak mengeluarkan peringatan dalam kasus Turki,” katanya.
(Middle-East-Monitor/Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email