Pesan Rahbar

Home » » RI Ajak Yordania Kerja Sama Berantas Terorisme

RI Ajak Yordania Kerja Sama Berantas Terorisme

Written By Unknown on Saturday, 6 August 2016 | 02:02:00

Presiden Joko Widodo (tiga kanan) dalam pembukaan World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12. (Foto: Tempo)

Indonesia mengajak Yordania untuk bekerja sama di bidang pemberantasan terorisme dan ekstremisme melalui penyebaran nilai toleransi dan pertukaran informasi intelijen. Ajakan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Kerajaan Yordania bidang Ekonomi, Jawad Al Anani yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Suplai di sela-sela rangkaian acara 12th World Islamic Economic Forum (WIEF), pada Selasa, 2 Agustus 2016.

Indonesia mengajak Yordania untuk bekerja sama di bidang pemberantasan terorisme dan ekstremisme melalui penyebaran nilai toleransi dan pertukaran informasi intelijen. Ajakan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Kerajaan Yordania bidang Ekonomi, Jawad Al Anani yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Suplai di sela-sela rangkaian acara 12th World Islamic Economic Forum (WIEF), pada Selasa, 2 Agustus 2016.

Al Anani menghadiri WIEF mewakili Raja Abdullah II bin Al Hussein. Presiden RI dan Raja Abdullah II terakhir kali bertemu pada 22 April 2015 di sela sela Pertemuan Tingkat Tinggi Peringatan ke-60 KAA di Jakarta. Saat itu, kedua negara menyepakati peningkatan hubungan perdagangan dan kerja sama melawan terorisme dan radikalisme.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden RI menyampaikan apresiasi atas dukungan Yordania bagi pelantikan Konsul Kehormatan RI di Ramallah, 12 Maret 2016. Jokowi juga menyatakan keinginan untuk mempererat kerja sama ekonomi khususnya di bidang industri strategis. Presiden RI juga meminta perhatian Yordania terhadap rencana penunjukan Konsul Kehormatan di Aqaba.

Menurut rilis Kementerian Luar Negeri RI, hubungan diplomatik Indonesia dan Yordania dimulai pada 1950. "Indonesia dan Yordania mempunyai forum mekanisme bilateral dalam bentuk Sidang Komisi Bersama (SKB) dan Forum Konsultasi Bilateral untuk membahas mengenai perkembangan hubungan bilateral dan potensi kerja sama kedua negara," tulis Kemlu RI.

Di bidang pertahanan, kedua negara secara berkala saling ikut serta dalam latihan militer bersama diantaranya pada Latihan Militer Eager Lion 2013 dan 2014 dan Warrior Competition 2014. Selain itu kedua negara juga saling mengikuti pameran industri strategis dan pelatihan pendidikan militer.

Total nilai perdagangan kedua negara pada 2015 mencapai US$ 256,02 juta, turun dari 2014 yang mencapai US$ 305,19 juta. Ekspor Indonesia ke Yordania diantaranya adalah kayu dan produk olahannya (plywood, wood products, paper dan pulp), textile and garment, glassware, glass product, ikan tuna, food and beverage, tyres, minyak sawit, mebel, kopi dan teh. Adapun impor Indonesia dari Yordania adalah potas, fosfat, garam dan produk-produk dari Laut Mati.

Yordania menempati urutan ke 56 investor di Indonesia. Sebagian besar investasi Yordania di bidang kimia dan pertambangan. Nilainya pada 2015 mencapai US$ 0,23 Juta dalam lima proyek, 2014 senilai US$ 3,1 juta dalam tiga proyek, dan 2013 sebesar US$ 211,9 juta dalam enam proyek. Pada 2016, jumlah warga negara Indonesia (WNI) di Yordania tercatat 12.614 orang.

(Tempo/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: