“Perdamaian dengan Israel kembali pada kondisi setelah berhasil mengalahkan rezim Suriah, dan hal ini tidak mustahil.”
Begitu hal ini dinyatakan oleh Islam ‘Alusy, juru bicara Jaisy Al-Islam, dalam wawancara dengan Elizabeth Tsurkov, seorang ahli riset Israel, seperti dilansir oleh Arabi 21 hari ini.
Menurut ‘Alusy, sehubungan dengan masalah ini dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan kebijakan luar negeri, lembaga-lembaga pemerintah akan mengambil keputusan. “Hal ini akan terjadi setelah kami mencapai kemenangan dan rakyat Suriah memilih para wakil mereka dengan penuh kebebasan,” ujarnya.
‘Alusy dalam wawancara dengan Tsurkov yang diekspos oleh The Forum for Regional Thinking ini mengklaim, “Kami tidak akan mencabut hak mengambil keputusan dari rakyat Suriah untuk membangun hubungan dengan Israel. Padahal keluarga Asad telah bertindak demikian selama lebih dari 40 tahun.”
‘Alusy menukaskan, “Kami tidak optimis kesepakatan dengan Basyar Asad untuk menyelesaikan krisis Suriah akan terwujud. Jika rezim Asad meyakini solusi politik, sudah pasti mereka tidak akan menyulut perang melawan rakyat Suriah hanya untuk tetap berkuasa.”
‘Alusy mengklaim, “Hizbullah Lebanon adalah ancaman bagi masa depan rakyat Suriah. Hizbullah adalah sebuah kelompok yang menentang kebabasan yang selalu diharapkan oleh seluruh bangsa dunia termasuk bangsa Suriah. Untuk itu, kami tidak membiarkan senjata sampai ke tangan kelompok ini.”
Jaisy Al-Islam adalah salah satu kelompok oposisi Suriah dan bekerja sama dengan kelompok-kelompok lain seperti Front Al-Nushrah dan Free Syrian Army. Markas utama kelompok ini terletak di Duma dan Ghouta Timur yang berada di wilayah Damaskus.
(Arabi-21/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email