Pesan Rahbar

Home » » Ban Ki-moon: Perumahan Israel adalah Ilegal

Ban Ki-moon: Perumahan Israel adalah Ilegal

Written By Unknown on Saturday, 17 September 2016 | 22:22:00


Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengecam pernyataan terbaru Benjamin Netanyahu yang menuduh rakyat Palestina mendukung aksi genosida.

Dilansir Reuters hari ini, Sekjen PBB menyebut bahwa pernyataan Netanyahu yang mengecam para penentang proyek perumahan Zionis tersebut tidak bisa diterima dan sangat buruk.

Dalam pernyataan tersebut, Netanyahu menegaskan bahwa penentangan rakyat Palestina terhadap kehadiran bangsa Israel di tanah Palestina adalah sebuah aksi genosida.

“Saya sangat mengkhawatirkan pernyataan Netanyahu yang menyebut para penentang pembangunan perumahan Zionis sebagai pengikut keyakinan genosida. Pernyataan ini tidak bisa diterima dan sangat tercela,” ujar Ban Ki-moon ketika berorasi pada sidang Dewan Keamanan PBB tentang kondisi Timur Tengah.

Ki-moon menegaskan, “Kita harus transparan dan tegas. Dalam pandangan undang-undang internasional, proyek pembangunan perumahan Zionis adalah sebuah tindakan ilegal. Penjajahan, represi, dan kelaliman harus usai. Pernyataan Netanyahu menyulut kekacauan.”

Ki-moon melanjutkan, “Pengepungan dan kelaliman terhadap tanah air Palestina harus segera diakhiri.”

Sekjen PBB mengakui, menurut data resmi dari rezim Zionis Israel, pembangunan perumahan pada paruh kedua tahun 2016 ini mencapai angka tertinggi dibandingkan dengan tiga tahun lalu.

Murray Macaulay, Menteri Luar Negeri New Zealand yang memimpin sidang Dewan Keamanan PBB hari ini, juga mengecam pernyataan Netanyahu tersebut sembari menegaskan, “Sekjen PBB melakukan apa yang kami inginkan darinya.”

Elizabeth Trudeau, juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, menyebut pernyataan Netanyahu tersebut tidak membangun dan sangat berbahaya. “Kami sangat menentang apabila para penentang pembangunan perumahan Zionis disebut sebagai pendukung genosida. Penggunaan terminologi seperti ini sangat tidak berguna dan tidak membangun.”

(Reuters/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI