Presiden Hasan Ruhani menjelaskan sikap, perspektif, dan pandangan-pandangan Republik Islam Iran sehubungan dengan isu-isu penting regional dan internasional, JCPOA, kekerasan, dan terorisme di Timur Tengah dalam jumpa pers terbuka dengan media dunia hari ini.
Dilansir situs resmi Kantor Kepresidenan Republik Islam Iran hari ini, Presiden Ruhani menyatakan, “Tiga tahun lalu ketika menghadiri Sidang Majelis Umum PBB untuk pertama kali, saya tekankan bahwa seluruh masalah penting dan pelik internasional bisa dituntaskan dengan cara dialog dan kerja sama membangun, serta dunia sekarang ini sedang diancam oleh kekerasan, radikalisme, dan terorisme.”
Ruhani menekankan, “Sangat membanggakan, setelah Republik Islam Iran mengadakan perundingan dengan enam negara kuat dunia selama berbulan-bulan sehubungan sebuah isu internasional yang paling penting dan pelik, kami berhasil mencapai sebuah kesepakatan. Kesepakatan ini pun telah ditandatangani oleh Dewan Keamanan PBB. Ketika saya berada di New York sekarang ini, sudah 8 bulan kesepakatan ini dijalankan.”
Menurut Presiden Ruhani, kesepakatan ini sangat penting bagi rakyat dan Pemerintah Iran. Di samping berhasil memperoleh kesepakatan, Iran masih tetap tegar dengan kemampuan nuklir yang sekarang telah berhasil dimiliki.
Tema lain yang ditekankan oleh Presiden Ruhani dalam jumpa pers kali ini adalah isu Timur Tengah dan masalah terorisme. “Seperti pernah saya sampaikan sebelum ini, Timur Tengah dan dunia sedang mengandung peristiwa-peristiwa yang sangat berbahaya. Kita semua harus bergerak dengan satu suara untuk melawan radikalisme. Saya juga telah mengusulkan kepada DK PBB supaya dikeluarkan sebuah resolusi ‘Dunia Tanpa Kekerasan dan Radikalisme’,” tukasnya.
“Saya dengan sangat bangga bahwa Republik Islam Iran selama ini telah berperan sebagai benteng besar melawan terorisme dan radikalisme. Saya juga mengajak seluruh negara dunia supaya aktif melawan terorisme ini, karena bahaya ini tidak hanya mengancam kawasan kita. Tetapi ancaman untuk seluruh umat manusia dan dunia,” lanjut Presiden Ruhani.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email