Para pejabat Kementerian Pertahanan Israel mengatakan, pihaknya memulai pengerjaan dinding bawah tanah sepanjang perbatasan Gaza. Pembuatan dinding ini dilakukan guna menggagalkan masuknya terowongan Hamas.
Penghalang milik Israel itu akhirnya diperluas sekitar 37 mil di sepanjang perbatasan dengan Gaza dan dilengkapi dengan sensor. Pejabat Israel mengatakan, penghalang ini dirancang untuk menggantikan dinding yang ada dan pagar yang berbatasan denga kantor pesisir Gaza, yang merupakan rumah bagi 1,8 juta warga Palestina dan telah diatur Hamas sejak 2007.
Laporan media Israel, seperti dilansir The Guardian pada Kamis (8/9), diperkirakan biaya dinding mendekati 600 juta dolar AS atau 451 juta pounsterling. Israel menggambarkan terowongan sebagai ancaman strategis. Hamas mengatakan, pihaknya membangun terowongan baru untuk tujuan pertahanan.
Disebutkan bahwa selama perang Gaza terakhir, pada tahun 2014 ditemukan bahwa Hamas telah menggali banyak terowongan menembus Israel guna untuk memulai serangan.
Dua kali tahun ini Israel telah mengumumkan penemuan terowongan mencapai seberang perbatasan. Penemuan kedua, pada bulan Mei, menyebabkan terburuk kekerasan sejak perang di 2014. Sejak adanya terowongan itu, dan informasi militer Israel dan pemimpin politik sekitar mereka, lalu telah menjadi isu politik memecah belah.
Israel kini membangun fase awal dari penghalang di area kecil daratan. Kru bekerja sibuk sepanjang perbatasan Israel-Gaza pada hari Kamis menggunakan crane dan mesin berat. Kafilah bertebaran di sekitar lokasi dan pipa logam besar diletakkan di tanah. Namun katanya, pembangunan penghalang ini bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan tahun ini bahwa pihaknya mempersiapkan sebuah proyek multitahun untuk mengelilingi Israel dengan pagar keamanan, untuk mempertahankan diri di Timur Tengah seperti sekarang dan seperti yang diharapkan.
Saat ini, perbatasan Gaza dengan Israel memiliki berbagai dinding dan pagar bagian, dengan beberapa daerah dilindungi oleh pagar ganda dan jalan patroli militer. Di beberapa bagian, pemuda Palestina sering melompat pagar dengan harapan menemukan pekerjaan di sisi lain perbatasan.
Seorang pejabat senior Hamas di Gaza, Salah Bardawil mengatakan, kelompok itu tidak akan tergoyahkan. "Orang-orang Palestina dan perlawanannya dapat mengatasi semua rintangan yang dibuat oleh pendudukan. Perlawanan kreatif dan terus maju dan tidak peduli tentang prosedur pendudukan," kata dia.
(The-Guardian/Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email