“Muqawamah rakyat Suriah terwujud lantaran dukungan Republik Islam Iran dan Rusia.”
Begitu hal ini ditegaskan oleh Hedyeh Khalaf Abbas, ketua Parlemen Nasional Suriah, ketika berdialog dengan Ali Akbar Velayati, ketua Markas Riset Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran, hari ini.
Dalam pertemuan ini, Hedyeh merasa sangat berbahagia karena bisa berkunjung ke Iran dan berjumpa dengan bangsa mulia Iran.
“Saya menyampaikan terima Presiden Basyar Asad untuk Anda dan salam hangat untuk Presiden Ruhani serta Rahbar Revolusi Islam Iran,” ujar Hedyeh.
Rahbar, tukas Hedyeh, senantiasa menekankan muqawamah di Suriah. Sikap dan wejangan Rahbar inilah yang telah menjadi pondasi muqawamah rakyat Suriah.
“Jika Republik Islam Iran tidak memberikan dukungan, niscaya kami tidak tidak mampu untuk melakukan muqawamah dan perlawanan. Searang Suriah mampu bertahan melawan serangan-serangan kelompok teroris yang didukung oleh 80 negara dunia,” tukas Hedyeh.
Hedyeh menukaskan, “Kami menyaksikan aksi-aksi kriminal teroris terburuk di Suriah. Mereka melakukan pembantaian dan penghancuran negara secara keji ketika kami harus menghadapi sanksi dan embargo. Apakah tindakan mereka ini bukanlah sebuah tindakan teroris? Atau mereka melarang kami untuk hadir di pertemuan-pertemuan internasional. Apakah tindakan ini tidak termasuk embargo atas Suriah?”
Menurut Hedyeh, perang Suriah adalah sebuah muqawamah yang menentukan nasib di masa mendatang melawan terorisme internasional. Aksi-aksi teroris buas ini dilakukan oleh kelompok-kelompok takfiri di bawah komando Amerika Serikat, Israel, dan sebagian negara Arab terutama Arab Saudi, Qatar, dan Turki.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email