Seorang wanita muslim asal Norwegia menolak pekerjaan sebagai asisten perawat di Oslo lantaran diminta melepas jilbabnya. Muslimah berusia 21 tahun yang tidak ingin disebut namanya itu menolak dengan sopan karena jilbab adalah identitas dan tidak bisa dilepas untuk alasan duniawi.
Dilansir dari Independent, Jumat (23/9), insiden ini terjadi Januari lalu, tetapi wanita tersebut barus saja menceritakannya kepada publik dengan bukti screenshot teks ke salah satu media Norwegia. Pesan teks berasal dari atasan yang akan mempekerjakannya.
"Hai, saya telah berbicara dengan (nama dihapus) dan dia mengatakan Anda bersedia bekerja tanpa jilbab, maka Anda dapat bekerja dengan dia. Apakah itu dapat Anda terima?" isi pesan yang didapat muslimah tersebut.
"Sayangnya saya menolak. Jilbab adalah identitas saya dan saya tidak dapat melepasnya," jawab muslimah tersebut.
Ia berharap mendapatkan kesempatan bekerja di Norwegia. Tetapi dia menyadari Norwegia tidak seindah yang dibayangkan.
Sementara itu, Ombudsmam bidang Kesetaraan dan Diskriminasi Norwegia mengatakan baru-baru ini terjadi peningkatan keluhan adanya diskriminasi agama. Terdapat 45 keluan tentang agama dan 10 kasus karena jilbab dan lima kasus karena tempat kerja.
Juru Bicara Dewan kota setempat mengatakan Ombudsman harus percaya lembaga publik dapat menangani masalah ini dengan serius. Selama enam tahun terakhir Ombudsman menangani empat kasus dimana justru lembaga publik melanggar hukum diskriminasi.
(The-Independent/Republika/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email