Pauline Hanson, pemimpin partai politik “One Nation” yang merupakan seorang politikus anti Islam, berhasil menjadi anggota Parlemen Australia dalam pemilu terakhir.
Dilansir oleh Washington Post hari ini, banyak warga Australia merasa heran atas kemenangan Pauline Hanson yang merupakan seorang politikus anti Islam dan anti imigran ini.
Hanson menuntut supaya dibentuk sebuah Komisi Kerajaan untuk menginvestigasi agama Islam di Australia, mengawasi masjid, keluar dari Konvensi Imigrasi PBB, dan melarang imigrasi Muslimin ke Australia.
Hingga beberapa tahun terakhir, siasat-siasat tersebut tidak pernah ada dalam kehidupan politik Australia. Akan tetapi, sekarang setelah berhasil menang dalam pemilu federal ini, Hanson sedang menjalankan siasat-siasat tersebut.
Dalam pemilu bulan lalu, banyak warga Australia merasa heran dengan kemenangan Partai One Nation tersebut. Siasat-siasat anti Islam partai ini telah menuai protes luas dari kalangan warga Australia.
Partai Liberal Nasional yang merupakan partai berkuasa di Australia sekarang mengalami tekanan-tekanan politik lantaran beberapa kebijakan sehubungan dengan perkembangan ekonomi. Menilik hal ini, Hanson yang dikenal dengan “Perempuan Rambut Merah” berhasil memasuki ruang Parlemen Australia dengan meraih empat kursi. Dengan demikian, Pemerintah Australia harus meraih suara Partai One Nation untuk mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Berunding dengan One Nation dapat menghadapkan Malcolm Turnbull, Perdana Menteri dan ketua Partai Liberal Nasional Australia, kepada posisi yang buruk.
Australia adalah sebuah negara damai dan sangat menerima realita imigrasi dari sisi sosial. Negara ini sangat minim menyaksikan serangan-serangan teroris.
(Washington-Post/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email