Pesan Rahbar

Home » » Pasca Pelirilisan Pesan Haji Rahbar; Syaikh Wahhabi Saudi Mengkafirkan Masyarakat Iran / Jawaban Zarif

Pasca Pelirilisan Pesan Haji Rahbar; Syaikh Wahhabi Saudi Mengkafirkan Masyarakat Iran / Jawaban Zarif

Written By Unknown on Tuesday 13 September 2016 | 07:06:00

"Abdulaziz Al Syaikh" Mufti Wahhabi Saudi

"Abdulaziz Al Syaikh" mufti Wahhabi berafiliasi ke istana Al Saud, dengan penghinaan besar-besaran telah mengkafirkan seluruh masyarakat Iran.

Menurut laporan IQNA yang dikutup dari jaringan berita Al-Alam, Mufti Arab Saudi dalam menanggapi pesan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Khamenei (Mudda dzilluhu al-Ali), untuk Kongres Dunia Haji, menamakan pemerintah dan rakyat Iran sebagai "musuh-musuh Islam dan keyakinan-keyakinannya juga keturunan penyembah api ".

Mufti Wahhabi Saudi menambahkan: "Kita harus memahami bahwa mereka (masyarakat Iran) bukan muslim tetapi keturunan penyembah api dan mereka memusuhi kaum Muslim, khususnya dengan kalangan Ahlusunnah wal jamaah."

Ucapan-ucapan mufti Wahhabi dalam menisbahkan sesama Sunni Wahhabinya kepada Islam dan Ahlusunnah, padahal dalam konferensi ulama dunia Islam yang diadakan di Chechnya di masa lalu pada 25-27 Agustus dengan pengawasan Syaikh Al-Azhar dan kehadiran dua ratus ulama besar Sunni, di situ disampaikan bahwa Wahhabisme berada di luar lingkaran Sunni dan diperkenalkan sebagai kelompok yang berusaha untuk mengkafirkan mayoritas Sunni yaitu Asy'ariyah dan kaum Shufi.

Mufti Saudi juga mengklaim bahwa: "Semua orang yang berusaha merusak di bidang penyediaan layanan dari sisi Arab Saudi kepada para jamaah haji dan peziarah tempat-tempat suci, tidak akan mencapai tujuan mereka; karena seluruh kaum Muslim meyakini dan percaya bahwa tindakan pemerintah Saudi di bidang konstruksi dan pembangunan adalah untuk kebaikan mereka. "

Klaiman-klaiman Al Syaikh tentang pelayanan Keluarga Saud kepada para peziarah sementara menurut statistik yang dikumpulkan oleh Departemen Haji Saudi, ibadah haji tahun lalu lebih dari 7.400 Haji yang datang dari berbagai negara, termasuk 464 Iran, telah kehilangan nyawa mereka sebagai akibat dari ketidakbecusan manajemen pemerintah Riyadh.

Di sisi lain, perlu dicatat bahwa mayoritas ulama, para mufassir dan ahli hadis dari kalangan Sunni, adalah orang-orang Iran, yang mana jika tuduhan mufti Saudi yang bersandar pada kemajusian itu benar, tentu tidak ada hubungannya dengan Ahlulbait (as) dan para pengikutnya; karena para Imam Ahlulbait (as) adalah Quresyi, Hashemi dan keturunan suci Nabi (saw).

Perlu dicatat, Pemimpin Tertinggi Spiritual Islam dalam pesannya kepada jamaah haji Baitullah Al-Haram, meyakini bahwa Arab Saudi sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tragedi mina dalam ibadah haji tahun lalu dan menegaskan bahwa "penguasa Saudilah yang Saddun 'an Sabil dan Masjidil Haram tahun ini dan telah menutup jalan keberangkatan para Jemaah mukmin yang ingin berangkat menunaikan ibadah haji dan peziarah Iran ke rumah Allah yang suci, mereka adalah orang-orang sesat bermuka hitam yang meyakini bahwa kelangsungan hidup mereka dalam kekuasaan kejamnya adalah dengan mempertahankan kekuatan arogan global dan sekutu Zionisme dan Amerika dan dengan berusaha memenuhi tuntutan mereka dan dalam hal ini mereka tidak akan berpaling dari pengkhianatan apapun.

Beliau menegaskan: "Sekarang hampir setahun kejadian mengerikan Mina itu berlalu, di mana beberapa ribu orang pada Idul Fitri dengan berpakaian ihram, di bawah terik matahari, dengan mulut haus, meninggal dunia, yang mana tak lama sebelum itu sekelompok jemaah haji di Masjidil Haram dalam keadaan beribadah tawaf dan salat terbantai. Penguasa Saudi dalam kedua insiden bersalah, ini adalah apa yang semua peserta dan pengamat dan analis teknis memiliki konsensus tentang hal itu, dan beberapa ahli berpikir bahwa ada unsur kesengajaan dalan insiden tersebut. Keterlambatan atau kegagalan untuk menyelamatkan para Jemaah yang terluka setengah nyawa yang tertarik dan antusias untuk melaksanakan Idul Adha bersama dengan lisan Zikir dan lantunan ayat-ayat ilahi, juga adalah hal yang pasti dan diterima. Manusia-manusia berhati keras dan penjahat Saudi dari pada mengobati dan menolong mereka atau menyampaikan air kepada bibir-bibir yang kehausan, mereka meletakkan para korban bersama dengan orang-orang yang tewas, mereka telah mengantarkan para korban menuju kesyahidan. "

Pemimpin tertinggi dalam kelanjutan ucapannya mengatakan: "Penguasa Saudi daripada melakukan permohonan maaf dan menyesali insiden tersebut dan mengadili para pelaku yang mengerikan ini secara langsung, dengan sangat memalukan dan keji, bahkan menolak pembentukan misi pencari fakta internasional Islam, bukannya berdiri di dermaga terdakwa, justru mereka berdiri di dermaga yang tergugat dan menampakkan permusuhan lamanya dengan Republik Islam dan dengan setiap bendera yang mengibarkan Islam yang berhadapan dengan kekafiran dan arogansi dengan penuh kebencian dan kesembronoan. "


Zarif: Ekstremisme yang dipromosikan mufti Wahhabi, bukan Islam

Menteri Luar Negeri Iran dalam menanggapi pernyataan yang dikeluarkan oleh Grand Mufti Wahhabi Saudi mengatakan: Tidak ada kemiripan antara Islam orang-orang Iran dan ekstremisme yang disponsori oleh mufti Wahhabi Saudi yang mempromosikan terorisme.

Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran, malam Selasa, 6 September 16 dalam menanggapi pernyataan tersebut di akun pribadinya pada situs jejaring sosial Twitter menulis: "Sungguh tidak ada kesamaan antara Islam orang-orang Iran dan mayoritas Muslim dengan ekstremisme rasisme yang dipromosikan oleh mufti Wahhabi Saudi dan para pendriri terorisme. "

(Al-Alam/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: