PBB menyatakan, problem utama ekonomi Palestina terwujud lantaran penjajahan rezim Zionis Israel.
Dilansir Russia Today, UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) dalam sebuah laporan mengecam keras aksi penjajahan yang masih dilakukan oleh rezim Zionis Israel. Menurut laporan ini, penjajahan ini telah mencegah perkembangan ekonomi Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
UNCTAD menurunkan sebuah laporan panjang lebar sehubungan dengan biaya yang telah dipaksakan oleh penjajahan Israel atas pundak rakyat Palestina.
Dalam laporan ini ditegaskan, jika tidak dijajah Israel, ekonomi Palestina bisa berkembang lebih besar dua kali lipat dibandingkan dengan kondisi yang ada sekarang ini.
Di antara faktor-faktor angka tinggi pengangguran dan kemiskinan warga Palestina, UNCTAD menyebutkan perampasan tanah, air, dan sumber-sumber alam lain Palestina yang dilakukan oleh Israel.
Pembatasan lalu-lalang person dan produk serta perusakan rumah dan modal utama rakyat Palestina adalah faktor lain yang memiliki peran besar dalam melemahkan ekonomi Palestina.
Menurut data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Palestina, sekitar 27 persen rakyat di daerah otoritas Palestina menganggur.
UNCTAD melaporkan, 66 persen warga Palestina tahun lalu berada dalam kondiri kekurangan makanan.
Proses berkelanjutan melawan pertanian dan juga program industrialisasi membantu pelemahan ekonomi Palestina.
Warga Gaza tidak bisa melakukan akses terhadap lahan-lahan yang bisa dicocoktanami dan 85 persen sumber-sumber perikanan.
(Russia-Today/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email