Pengetahuan ilahi yang ada dalam diri Ahlul Bayt as sudah ada sejak masa sebelum kelahiran mereka, dan saat mereka lahir ke dunia ini, pengetahuan ilahi ini yang suci ini sudah ada dalam diri mereka.
Kepala pembahasan kajian sejarah Islam di hauzah-hauzah ilmiah puteri, Hujjatul Islam Muhsin Adib Bahrooz mengatakan bahwa sebagaimana menurut sanad-sanad Al-Qur’an dan sebagian besar riwayat-riwayat yang terdapat dalam kitab Al-kafi karya Syaikh Kulaini yang membuat kita meyakini bahwa ilmu Ahlul Bayt as dan para Imam Makshum as adalah ilmu laduni.
Menurutnya, pengetahuan ilahi yang ada dalam diri Ahlul Bayt as sudah ada sejak masa sebelum kelahiran mereka, dan saat mereka lahir ke dunia ini, pengetahuan ilahi ini yang suci ini sudah ada dalam diri mereka, dan karena pengetahuan ini adalah pengetahuan ilahi maka tidak ada ketidak tahuan dalam diri Imam Makshum as.
Dan salah satu ciri khusus pengetahuan Ilahi adalah apa-apa yang orang lain tersembunyi dan tidak diketahui bagi para Imam Makshum as adalah hal yang jelas dan mereka mengetahuinya, dan karena tidak ada yang tersembunyi bagi mereka maka selain kepada Imam Makshum as mereka tidak membutuhkan bantuan orang lain.
Pada zaman Imam Muhammad Baqir as banyak orang yang mendatangi beliau untuk menuntut ilmu, dan Imam as selalu mempunyai waktu untuk menjawab persoalan-persoalan mereka, dan sama sekali Imam as tidak pernah menolak mereka dengan mengatakan tidak ada waktu.
Lebih lanjut ketua di bidang sejarah Islam ini menuturkan, laqab-laqab Imam Makshum as terbagi menjadi dua, yang satu berasal dari orang-orang yang melaqabinya, dan satunya berasal dari lisan suci Rasulullah saww, seperti yang disebutkan dalam riwayat bahwa Rasulullah saww yang memberikan laqab Baqirul ‘Ulum untuk Imam Bagir as, yang dalam memaknainya harus berdasarkan ucapan Ahlul Bayt as.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email