“Hillary Clinton dan Donald Trump saling sepakat untuk menarik simpati lobi Zionis.”
Begitu tukas Sayyid Husain Naqawi Husaini, juru bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran hari ini dalam wawancara dengan Shabestan, ketika ditanya penilaiannya tentang debat capres Amerika yang telah terselenggara tadi malam.
Menurut Naqawi, pandangan Hillary dan Trump memang berbeda tentang kesepakatan nuklir Iran apakah sebuah peristiwa yang bagus atau tidak di arena internasional.
“Sangat gamblang sekali. Hillary adalah seorang demokrat dan harus mendukung kebijakan-kebijakan pemerintahan Obama yang merupakan sebuah sistem demokrat supaya bisa memperoleh suara. Sementara itu, Trump adalah seorang republik dan sudah semestinya menentang kebijakan-kebijakan yang diusung oleh Obama. Untuk itu, pandangan mereka pasti berbeda,” ujar Naqawi.
“Hanya saja,” lanjut Naqawi, “sekalipun kedua capres ini memiliki pandangan dan kebijakan yang berbeda. Mereka masih memiliki satu sikap tentang kasus Iran dan lobi Zionis.”
Naqawi menambahkan, “Baik Trump maupun Hillary, mereka tahu bahwa lobi Zionis yang menentukan presiden di Amerika. Presiden Amerika bukanlah hasil pilihan rakyat. Untuk itu, mereka saling bersaing supaya bisa menarik simpati lobi Zionis dan menggelar arena Iranofobia.”
Naqawi menilai, kesepakatan nuklir Iran dengan 5+1 sudah diterima oleh mayoritas lembaga internasional. Dan tentu, kondisi internasl Amerika tidak akan bergerak untuk membatalkan kesepakatan ini. Dengan demikian, Hillary Clinton bisa tampil lebih berhasil.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email