Briton Jamie Read (Kiri), seorang warga Inggris yang dilaporkan berperang bersama milisi Kurdi di Suriah melawan ISIS. (Foto: Istimewa)
Pejabat pemerintah Turki memberi peringatan kepada warga Inggris yang bergabung dengan milisi Kurdi untuk melawan ISIS. Turki menyatakan mereka akan diperlakukan sebagai teroris dan bahkan akan dibunuh jika perlu. Ancaman itu juga berlaku bagi warga negara Barat lainnya.
"Ini (kelompok Kurdi) adalah kelompok teroris dan siapa pun yang berjuang di bawah panji mereka akan dianggap teroris," kata juru bicara PM Turki Binali Yildirim, Yunus Akbaba, merujuk pada pasukan milisi Kurdi Suriah YPG dikutip dari Russia Today, Sabtu (3/9/2016).
"Ini adalah tanggung jawab negara asal mereka untuk mencegah mereka bergabung dengan kelompok ini. Pasukan Turki akan menghadapi mereka jika mereka berjuang di bawah bendera kelompok teroris, terlepas dari apakah mereka adalah anggota dari negara-negara Sekutu," sambungnya.
Salah satu relawan asal Inggris, dikenal dengan nama Macer Gifford, menolak tudingan Turki yang menyebut mereka bergabung dengan kelompok teroris.
"Banyak mantan prajurit menemukan kehormatan mereka di Irak dan Afghanistan. Sedangkan lainnya anggota sayap kiri dan humaniterian. Kami bukanlah teroris seperti arti yang terkandung dalam kata tersebut. Jika salah satu dari mereka terbunuh oleh Turki maka Anda akan melihat kemarahan publik," katanya.
Tercatat ada enam warga Inggris yang telah melakukan perjalanan secara mandiri ke Suriah untuk melawan ISIS bersama Kurdi. Mereka bergabung dengan warga asing lain asal Amerika Serikat dan negara Barat lainnya.
(Russia-Today/Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email