Dalam sebuah wawancara khusus dengan saluran televisi Al-Alam di Baghdad Ahad (23/10) kemarin, Ali Akbar Velayati menguraikan isu-isu yang sedang berkembang di kawasan Timur Tengah.
Salah satu tema yang diangkat dalam wawancara khusus ini adalah serangan politik dan media terutama Arab Saudi terhadap Iraq dalam kasus operasi militer pembebasan Mosul yang sekarang sedang berlangsung.
“Kita tidak memahami hak apa yang merasa dimiliki oleh Arab Saudi dalam hal ini. Jelas tidak berhubungan dengan mereka apabila Iraq ingin membebaskan sebuah kota yang sedang dijajah oleh kelompok bersenjata yang notabene sebagian anggotanya masih kaki tangan Riyadh,” ujar Velayati.
Velayati menambahkan, “Jika Arab Saudi memprotes tindakan Pemerintah Iraq dalam hal ini, berarti mereka telah melakukan campur tangan ilegal dalam urusan internal Iraq secara tidak langsung. Para kaki tangan Saudi; yaitu kelompok takfiri, sedang mengalami kekalahan di Iraq. Tentu, protes Arab Saudi tersebut tidak pada tempatnya.”
Menurut penegasan Velayati, “Kasus Mosul sama dengan kasus Aleppo. Ketika Amerika, Arab Saudi, dan para sekutu mereka menyaksikan Suriah sedang mencapai kemenangan di Aleppo, mereka menyeret kasus ini ke Dewan Keamanan PBB dan melancarkan serangan-serangan media.”
“Harus kami tegaskan kepada Arab Saudi. Kalian telah campur tangan dalam urusan internal Iraq. Kalian sangat tidak tahu diri, dan secara praktis, kalian sedang mencukur jenggot kalian sendiri,” tukas Velayati.
Sehubungan dengan kunjungan ke Iraq kali ini, Velayati menekankan bahwa kunjungan ini terjadi lantaran ia sedang mengikuti pertemuan Dewan Tinggi Kebangkitan Islam IX. “Sebagai dua negara bersahabat, kami pasti harus berjumpa dengan Presiden dan Perdana Menteri Iraq, serta Sayyid Ammar Hakim sebagai ketua Koalisi Nasional Iran. Saya juga akan berjumpa dengan Nuri Al-Maliki dan Salim Al-Jaburi,” tandasnya.
(Al-Alam/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email