Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman meminta supaya gencatan senjata 72 jam diperpanjang lagi di Yaman.
Dilansir Kantor Berita Prancis kemarin, sekalipun Ismail Walad Al-Syaikh menyatakan perpanjangan gencatan senjata selama 72 jam, pertempuran dan baku tembak antara pasukan Ansharullah dan pihak pendukung Manshur Hadi, bekas rezim penguasa Yaman yang telah melarikan diri dari rakyat, semakin sengit.
Gencatan senjata di Yaman sebelum ini telah diberlakukan dari malam Rabu minggu lalu. Tujuan pemberlakuan gencatan senjata ini adalah supaya bala bantuan kemanusiaan bisa dikirimkan kepada rakyat Yaman dengan aman.
Akan tetapi, kesepakatan gencatan senjata tersebut telah berakhir pada pertengahan malam Sabtu kemarin, dan baku tembak serta bunyi desingan peluru pun mulai kembali terdengar.
Perang Yaman ini hingga kini telah menelan ribuan korban tewas dan jutaan rakyat Yaman kehilangan tempat tinggal.
Ismail Walad Al-Syaikh Ahmad, utusan khusus PBB untuk Yaman, meminta supaya seluruh pihak yang bertikai menyepakati gencatan senjata untuk 72 jam mendatang.
Menurut pengakuan Walad Al-Syaikh di halaman pribadi Facebooknya, sekalipun kedua belah pihak dilaporkan melakukan banyak pelanggaran terhadap kesepakatan senjata selama ini, gencatan senjata masih tetap berlaku.
Walad Al-Syaikh menambahkan, “Kami pernah menyatakan sebelum ini bahwa bala bantuan kemanusiaan dan makanan untuk sebagian kawasan Yaman yang sedang dilanda perang telah tersedia, dan para pegawai PBB telah berhasil memasuki kawasan-kawasan ini.”
“Kami sangat berkeinginan supaya kondisi seperti ini terus berlanjut. Tujuan utama kami di masa mendatang adalah kami ingin mencapai kawasan-kawasan yang lebih luas,” ujar Walad Al-Syaikh.
(AFP/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email