Setelah peristiwa Karbala pemerintahan Bani Umayyah menunjukkan kebiadaban mereka disemua keadaan. Khususnya kebiadaban mereka pada keluarga Rasulullah saww dan Imam Husain as..
Baju hitam, makanan yang tersedia, dzikir tentang Husain (as), ceramah-ceramah Asyura, Syair-syair kesedihan, semua ini merupakan bentuk perlawanan kebenaran akan kebatilan. Peristiwa Asyura benar-benar merupakan torehan luka sejarah yang tidak akan bisa dilupakan sepanjang masa. Karena peristiwa ini mengandung berbagai nilai dan makna bagi kehidupan manusia itu sendiri. Tidak ada musibah yang kebiadabannya melampaui peristiwa Asyura dan menimpa keluarga suci Nabi Muhammad saww.
Yang menjadi pertanyaan adalah, apa sebab munculnya kebiadaban pada diri para pelaku peristiwa Asyura? Padahal mereka mengetahui siapa tokoh yang mereka perangi? Adapun beberapa sebabnya adalah sebagai berikut :
1. Hilangnya nalar dan mengambil Ibrah kehidupan.
Manusia yang masih memiliki nalar akan berusaha menghindari kerusakan dalam hidupnya. Mereka yang menjadi pembunuh Al-Husain as juga termasuk orang-orsng yang tidak mengambil pelajaran dari para pendahulu mereka. Qur’an merupakan kitab petunjuk bagi manusia agar mereka bisa mengambil pelajaran dari kaum terdahulu, dan tidak melakukan kesalahan yang sama. Jika masyarakat sebuah negara atau kaum mau untuk mengambil pelajaran dari pendahulu mereka maka niscaya mereka akan selamat dari kerusakan dan kehancuran.
2. Dilanggarnya Kesucian dan kehormatan
Orang-orang kaya di zaman Rasulullah dengan berbagai cara untuk menghalangi dakwah yang dilakukan beliau. Beragam cara seperti merampas tanah Fadak milik Puterinya, membakar rumah Sayidah Fathimah sa, melarang keluarga suci nabi untuk ceramah di hadapan orang-orang, dan beragam tindakan buruk lainnya. Dalam peristiwa Asyura pelanggaran kehormatan dan kesucian keluarga Nabi saww dan Imam Husain as mencapai puncaknya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email