Bendera Haram Suci Razavi dikibarkan di Moukib Imam Ridha as (moukib adalah tempat peristirahatan yang disediakan untuk para peziarah), di tengah perjalanan dari kota suci Najaf menuju kota suci Karbala, Irak.
Astan News melaporkan, Kepala Staf Pelayanan Haram Suci Razavi untuk Arbain Imam Hussein as mengatakan, bangunan moukib yang berdiri di atas tanah seluas sekitar 10 ribu meter itu diwakafkan oleh seorang pewakaf kepada Haram Suci Razavi.
Ia menuturkan, sehari sebelumnya, untuk menyambut para peziarah Arbain Imam Hussein as, bendera Haram Suci Razavi di kibarkan di moukib ini disaksikan oleh Kepala Departemen Tempat-tempat Suci dan urusan Peziarah, Haram Suci Razavi.
Hossein Yekta, Kepala Staf Pelayanan Haram Suci Razavi untuk Arbain Husseini mengabarkan prediksi program komprehensif perluasan pelayanan di moukib ini dan menjelaskan, rencananya kami akan menyediakan fasilitas untuk tinggal dan istirahat 3000 peziarah dalam 10 aula berkapasitas 300 orang di moukib ini.
Ia menambahkan, selain pelayanan itu, pelayanan-pelayanan lain seperti restoran, lemari pendingin dan tempat pencucian selimut untuk moukib-moukib yang lain juga sudah direncanakan.
Lebih lanjut Yekta menerangkan, staf pelayanan yang dibentuk atas instruksi Perwalian Haram Suci Razavi dengan sejumlah perencanaan sebelumnya, tahun ini akan memberikan berbagai macam pelayanan kepada para peziarah di jalan dari Najaf ke Karbala dan di kota Mehran, Iran dengan nama Imam Ridha as.
Menurutnya, keberadaan sebuah moukib dengan nama Imam Ridha as dan di bawah naungan Haram Suci Razavi, merupakan peluang yang berharga.
"Ziarah di hari Arbain Imam Hussein as, merupakan salah satu bentuk kelanjutan jalan Imam Hussein as dan penantian atas kedhuhuran Imam Zaman af, dan pelayanan atas nama Imam Ridha as dalam kesempatan ini, sangat bernilai," ujarnya.
Sejumlah petugas Haram Suci Imam Ridha as yang tergabung dalam staf pelayanan untuk peziarah Arbain Husseini memberikan pelayanan mereka di Irak dan melakukan koordinasi untuk memberikan layanan terbaik kepada para peziarah.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email