Kelompok takfiri yang ada saat ini tidak pernah bersedia untuk melakukan dialog dengan siapapun, khususnya dengan Syi’ah, dan mereka dengan bangganya dan bersikeras menampilkan kekerasan dan kekejamannya,.
Shabestan News Agency, Hujjatul Islam Syirazi dalam sebuah acara radio menjelaskan bahwa pemikiran Wahabi, Al-Qaeda dan teroris ISIS berdasarkan kekerasan dan kekejaman, dan sebaliknya agama Islam yang suci dengan tegas menentang kekejaman dan kekerasan ini.
Beliau juga menyinggung tentang kedudukan jihad dalam Islam, beliau mengatakan, salah seorang ilmuan Swis yang dulunya adalah seorang peneliti di PBB, yang kemudian memeluk Islam, sebelum ia memeluk Islam dalam sebuah perjalanannya ia sedang mengkaji tentang Jihad dalam Islam. Dalam penelitiannya ia mengkaji tentang pandangan jihad dalam Islam menurut Al-Qaeda, sampai akhirnya ia menulis dua buah kitab yang berjudul “Jihad Islam” dan yang kedua “manusia dalam Islam”.
Ilmuan swis ini, dalam kitabnya “Jihad Islam” ia menjelaskan bahwa Jihad tidak bermakna perang, merampas dan membunuh, melainkan jihad dalam aslinya bermakna usaha dan upaya, dan dalam Islam jihad sendiri terbagi menjadi beberapa macam, salah satunya ialah Jihad akbar yang bermakna memerangi hawa nafsu dan setan yang ada dalam diri kita.
Lebih lanjut Hujajtul Islam Syirazi menjelaskan, sangat disayangkan bahwa saat ini kelompok takfiri yang ada saat ini tidak pernah bersedia untuk melakukan dialog dengan siapapun, khususnya dengan Syi’ah, dan mereka dengan bangganya dan bersikeras menampilkan kekerasan dan kekejamannya.
Dalam Islam yang paling utama dari Jihad ialah jihad akbar, yakni memerangi hawa nafsu yang ada dalam diri kita dahulu, dan baru setelah itu jihad asgar, pungkas anggota Forum Pendekatan Mazhab Dunia.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email