Pesan Rahbar

Home » » Perkembangan Islam di Jepang

Perkembangan Islam di Jepang

Written By Unknown on Saturday 8 October 2016 | 20:16:00


Jepang termasuk negara terakhir dunia yang dijamah oleh agama Islam.

Di permulaan kebangkitan Jepang, negara ini mengalami tekanan Barat; sebuah nasib yang sama dengan Emperium Utsmaniyah. Untuk itu, kedua negara ini memiliki hubungan dekat. Kedua negara pun saling bertukar delegasi. Delegasi terpenting adalah delegasi yang pernah dikirimkanoleh Sultan Abdul-Hamid Tsani ke Jepang kala itu. Akan tetapi, ketika kembali ke Turki, kapal yang mengangkut 600 orang anggota delegasi tenggelam lantaran topan dahsyat, dan hanya 50 orang yang selamat. Mereka pun diantarkan oleh Jepan ke Istanbul.

Satu tahun setelah peristiwa ini, seorang jurnalis muda Jepang bernama Oshtaro berhasil mengumpulkan bantuan dari warga Jepang dan lantas dikirimkan untuk seluruh keluarga korban. Di Istanbul, ia berkenalan dengan Abdullah Geliam, muslim pertama Inggris dari Liverpol. Setelah dialog, ia menyatakan masuk Islam dan memilih nama Abdul-Hamid Oshataro. Dengan demikian, ia adalah muslim pertama di Jepang.

Setelah perang Rusia dan Jepang meletus, hubungan Jepang dengan Dunia Islam semakin erat. Banyak warga muslim Rusia termasuk Abdurrasyid Ibrahim yang diusir dari Rusia lantaran aktifitas Islam dan sahabat salah seorang jenderal Jepang memasuki tanah Jepang. Ia pun mulai bertabligh di Jepang dan banyak warga Jepang yang memeluk Islam.

Perkembangan Islam terpenting di Jepang terjadi setelah Perang Dunia I meletus. Seorang muslim imigran yang diusir oleh Turkmenistan bernama Muhammad Abdul-Hayy Qurban masuk ke tanah Jepang dengan disertai oleh 600 imigran muslim yang lain. Ini adalah imigran berkelompok pertama yang memasuki Jepang.

Setelah Perang Dunia II meletus, banyak tentara Jepang yang diutus ke Asia Tenggara memeluk agama Islam dan kembali ke negara mereka.

Sekarang lahan untuk mengembangkan Islam di Jepang sangat terbuka luas. UUD Jepang pun menegaskan tidak ikut campur tangan dalam keyakinan beragama warganya.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: