“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah.”
Shabestan News Agency, Hujjatul Islam Ruhullah Fayaz dalam sebuah kajian akhlaqnya mengatakan, dalam surat Al-Jumu’ah ayat 2 disebutkan “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah”, dengan mengacu pada ayat ini tugas ulama dan muballigh agama seperti halnya tugas Anbiya Ilahi.
Menurut beliau, sebagaimana tugas seorang nabi ialah menyucikan dan mengajarkan, maka tugas seorang ulama dan muballigh agama juga demikian, seperti halnya yang disebutkan dalam hadits bahwa “ulama merupakan pewaris para nabi dalam ilmu Ilahi dan ilmu-ilmu agama”, dimana di samping tugas mereka untuk mengajarkan masyarakat, menyucikan (jiwa dan akhlaq) masyarakat juga tugas mereka para ulama.
Saat ini, di dalam hauzah-hauzah ilmiah selain mengajarkan tentang pelajaran-pelajaran hauzawi, pelajaran akhlaq juga banyak diajarkan, namun dengan metode tradisional yang diajarkan di dalam hauzah, dimana pengajar-pengajar yang mengajarkan pelajaran fiqih dan lain-lainnya mereka juga mengajarkan pelajaran akhlaq.
Dalam hal ini yang tidak boleh kita abaikan ialah bahwa dalam setiap pelajaran yang diajarkan di sampingnya harus diajarkan juga kajian akhlaq, karena kedudukan ilmu dan akhlaq sangatlah penting, sedangkan penyucian jiwa memiliki peran penting untuk belajar dan mengajarkan ilmu, dengan demikian ilmu tanpa penyucian jiwa adalah sebuah malapetaka dan bencana, pungkas Hujjatul Islam Ruhullah Fayaz.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email